Kejahatan jalanan dalam sebulan terakhir ini, kembali marak terjadi, khususnya di wilayah Batamkota. Namun banyak korban yang memilih tak melapor polisi dengan alasan percuma dan pesimis pelaku ditangkap.
 
Risma misalnya, yang menjadi korban penjambretan dua orang pria pengendara sepeda motor matic dua hari lalu. Wanita berusia 19 tahun ini kehilangan tas yang berisi dompet dan benda berharga lainnya. Namun, ia tak melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

”Yang hilang tas karena ditarik pelaku yang langsung kabur. Isinya memang tak banyak, hanya sedikit uang di dalam dompet, tapi dokumen itu yang bikin pusing. Saya tak melapor polisi, toh nanti pelakunya juga tak tertangkap. Jadi percuma,” kata dara berhijab ini.

Menurut dia, untuk mengurus dokumen yang hilang nantinya, ia akan beralasan dompet hilang. Untuk tas yang hilang, ia sudah mengikhlaskan. Namun ke depannya ia akan lebih waspada dan berharap kejadian serupa tak terulang lagi.

”Semoga sayalah korban terakhir. Kayaknya yang diincar wanita, karena teman saya juga menjadi korban tak jauh dari tempat saya dijambret. Kejadiannya siang hari,” terang Risma.

Tak hanya, Risma. Sehari setelah itu juga terjadi aksi kriminal pecah kaca di dalam parkiran Sekolah Harapan Utama. Kali ini mobil Nissan X Trail BP 1899 VI yang dikendarai Joan menjadi aksi penjahat jalanan. Ia harus kehilangan tas yang berisi uang tunai 1.800 dolar Singapura, ponsel, dan dokumen. Pelaku memecahkan kaca mobil depan bagian kiri serta mengambil tas yang diletakkan di bawah jok kiri. Tak hanya itu, pelaku juga sempat mengempeskan ban kiri mobil menggunakan paku. Dan diduga, korban sudah diikuti sejak keluar dari sebuah bank kawasan Simpang Seipanas.

Kapolsek Batamkota, Kompol Arief Budi Purnomo, mengakui beberapa pekan terakhir pihaknya ada menerima beberapa laporan kejahatan jalanan di sekitar wilayah Batamkota.
”Kita memang ada menerima laporan. Dan memang daerahnya hampir sama,” kata Arief yang dihubungi kemarin.

Menurutnya, untuk mengantisipasi kejadian serupa pihaknya berharap masyarakat lebih waspada. Ia juga telah membentuk tim untuk melakukan patroli mengelilingi daerah-daerah Batamkota. Patroli itu dilakukan siang-malam dengan tujuan menekan angka kriminal di jalanan.

”Masyarakat, terutama yang membawa banyak uang dan perhiasan agar lebih waspada. Kalau membawa benda berharga atau keluar dari bank jangan terlalu mencolok. Kita juga akan tingkatkan patroli, meski selama ini anggota saya sudah patroli selama 24 jam,” terang Arief.

Ia juga tak menggelak jika kawasan Batamkota menjadi target aksi kejahatan jalanan. Ia pun sudah mendata beberapa titik yang dianggap rawan aksi kejahatan yakni Simpang Bundaran Ocarina, Jalan Raya Simpang Seipanas sampai Simpang Frengki, jalur lambat Anggrek Mas, dan beberapa titik lainnya.

”Kami juga mohon doanya, agar pelaku bisa segera ditangkap,” ujarnya.

 (/she/bpos)

Posting Komentar

 
Top