GIANYAR - Objek wisata Gunung Kawi yang berada di Banjar Penaka, Desa Tampaksiring, Gianyar, Bali menjadi satu diantara tempat yang memiliki nilai historis tinggi.
 
Terdapat sejumlah pahatan dinding atau relief candi berukuran raksasa.

Lima tempat di dinding timur, empat sisanya berada di dinding barat.

Sementara di kawasan Pura Gunung Kawi, terdapat sejumlah goa yang diyakini sebagai tempat meditasi.

"Objek wisata yang ada di Gunung Kawi yang paling dikenal adalah candi tebingnya, " kata Made Yuliarta, koordinator objek wisata Gunung Kawi, pada Tribun Bali, Senin (6/7/2015).

Untuk melihat langsung bagaimana bentuk candi yang ditemukan pada tahun 1920 ini, wisatawan harus menuruni lebih dari 300 anak tangga.

Namun harga dari rasa lelah akan terbayar setelah melihat bagaimana keajaiban ada di bawah.

Pura dengan nuansa yang menenangkan batin, dikelilingi rimba dan hamparan terasering sawah, gemericik air Tukad Pakerisan, serta karya relief yang megah.

"Ini alasannya mengapa tamu datang ke sini. Terlebih bagi mereka para pencinta spiritual, ketenangan, dan alam," kata Yuliarta.
Puluhan art shop berjejer sepanjang jalan sampai ke tangga menuju objek wisata Gunung Kawi.

Ramainya pengunjung pada Juli hingga Agustus membawa berkah bagi para pedagang.
Semakin banyak tamu yang berkunjung, maka semakin banyak juga rezeki.

"Sekarang memang lagi bulannya ramai. Ya jelas pedagang sangat bersyukur. Apalagi Lebaran, sangat berpengaruh terhadap pengunjung," paparnya

Rata-rata wisatawan yang datang baik dari domestik sampai mancanegara sekitar 400 hingga 800 orang.
Untuk masuk ke objek wisata Gunung Kawi, tiketnya tidak mahal.
Dewasa Rp 15 ribu dan anak-anak Rp 7.500.
Bagi orang Bali akan mendapatkan diskon.

"Kalau orang Bali, misalnya mereka datang berlima, ya cukup beli tiga karcis saja," ungkapnya.

Objek wisata ini dibuka setiap hari dari pukul 08.00 Wita sampai pukul 18.00 Wita. Namun apabila ada yang wisatawan yang ingin berkunjung malam hari, Yuliarta mempersilakan.

Ia yakin betul dengan kekuatan magis Pura Gunung Kawi.
"Kalau mau berkunjung malam, dengan maksud baik misal menikmati bagaimana suasana malam hari di bawah atau untuk spiritual, silahkan saja. Kami tidak melarang," tuturnya.




(Tbb/sw)

Posting Komentar

 
Top