Jakarta -Gelar Sepatu, Kulit, dan Fesyen (SKF) 2015 yang dihelat pada 1-5 Juli 2015 di Hall A Jakarta Convention Center (JCC) berhasil menyedot pecinta produk kulit. 

Beragam produk buatan puluhan home industri berbahan kulit sapi, domba, kambing, ikan, ular hingga buaya dipamerkan dalam wujud aneka produk.

Salah satu home industry asal Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, sebuah wilayah yang terdampak bencana lumpur Lapindo, turut unjuk produk dalam SKF 2015. 


Produk mereka cukup diminati banyak kalangan termasuk Miss Universe.

Mengusung merk 'Karl Sangkoni', CV. Mitra Jaya Collection menawarkan produk jadi berbahan kulit sapi dan kambing mulai dari tas wanita/pria, sepatu pria/wanita, ikat pinggang, dompet hingga jaket pria/wanita.

"Pabrik kami ada 2 titik di Sidoarjo, Jawa Timur. Salah satu pabrik kami turut terkubur lumpur saat ada musibah lumpur Sidoarjo," kata Mulla Ahmad, pemilik Mitra Jaya Collection, di sela-sela pameran, kepada detikFinance, Sabtu (4/7/2015).

Mulla menjelaskan, meski sampai saat ini belum ada ganti rugi kepada para pelaku UKM yang terdampak lumpur Sidoarjo, usahanya tetap berusaha bertahan.

"Pabrik terendam termasuk semua alat dan aset, sampai sekarang belum ada ganti rugi. Beruntungnya kami punya 1 pabrik di lokasi di luar terdampak lumpur, jadi tetap bisa produksi," tuturnya.

Ia mengakui, sebelum terdampak bencana lumpur, home industri miliknya memiliki karyawan hingga 300-an, lalu pasca bencana tersebut kini bertahan dengan 165 orang karyawan.

"Kami saat ini berproduksi dengan 1 pabrik. Pelaku industri kecil dan menengah belum dapat ganti rugi, baru warga aja. 

Padahal kami kan bagian dari masyarakat," ujarnya.

Diakui Mulla, tantangan terus menghadang. Orang tuanya merintis bisnis ini sejak 1990an dengan modal Rp 100.000. Tantangan mulai dari naik turunnya daya beli, apalagi di tengah lesunya perekonomian saat ini turut dikeluhkannya.

"Sejak awal tahun terasa sekali ya daya beli menurun, produk terjual masih lebih banyak tahun lalu, kami harus tetap survive," kata Mulla.

Produk dengan merek 'Karl Sangkoni' buatannya dijual dengan harga terjangkau. Sepatu laki-laki ditawarkan Rp 350.000-500.000, tas wanita kisaran Rp 1 - 1,5 juta, jaket Rp 1,8 - 2,3 juta, dompet Rp 15.000-170.000, hingga ikat pinggang Rp 250.000.

"Harganya terjangkau, kami beri garansi perbaikan kalau ada kerusakan," imbuhnya. Selain itu, menerima order produk sesuai model yang dinginkan konsumen.

Mulla mengungkapkan, produk yang paling diminati yaitu tas perempuan, sepatu pria, dan dompet. Menurutnya, produknya punya keunggulan pengerjaan yang rapi dan kualitas bahan kulit hingga detail resleting terbaik.

"Bahan baku kami selektif pilih kulit sapi lokal maupun impor dari Italia yang bagus. Khusus jaket pakai kulit kambing karena lebih halus, ringan, dan lembut," paparnya

Proses pengerjaan produknya dengan mesin jahit khusus dikerjakan secara buatan tangan. Ia mengakui beberapa bahan baku masih harus diimpor seperti kulit, bahan kimia, hingga ornamen seperti resleting dan pengait.

"Kami harus impor kulit dari Italia yang teknologi penyamakan kulitnya lebih sempurna dan motif-motifnya sudah tercetak bagus. Selain itu, pernak-pernik seperti resleting dan pengait pada tas wanita, kita beli dari China," katanya.

Hingga saat ini, meski pasar produknya masih berskala nasional, Miss Universe 2002 pernah membeli produknya. "Miss Universe 2002 pernah beli tas dari kami. Tahun 2016 kami ada rencana ikut pameran ke Shanghai dan Amerika," ujar Mulla.

Ia pun telah memiliki reseller hingga Sumatera dan Kalimantan. Produknya bisa diperoleh di beberapa showroom yang berlokasi di Sidoarjo, Mojokerto, dan Bogor.

(Dtk/hen/hen/sw)
 

Posting Komentar

 
Top