Rini Soemarno, dulu dekat dengan Megawati kini dimusuhi PDIP
Menteri BUMN Rini Soemarno diisukan mengeluarkan kalimat bernada menghina untuk Presiden Joko Widodo dalam sebuah forum. Ucapan tersebut dinilai tak pantas dikeluarkan oleh seorang menteri kepada atasannya yang juga orang nomor satu di Indonesia.
Bukan menjadi rahasia lagi jika keberadaan Rini di kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK sangat tidak diinginkan oleh PDIP. Bahkan bukan cuma karena isu merendahkan presiden saja Rini diserang, sejak dilantik menjadi menteri pun par elite PDIP getol menyerang Rini dengan berbagai tudingan.
Padahal Rini dikenal sebagai orang yang tak asing bagi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ke manapun Megawati pergi, Rini tak pernah absen untuk mendampingi sang Presiden ke-4 Indonesia itu. Kedekatannya dengan Megawati tak diragukan, karena Rini sempat menjadi menteri di era Megawati dulu.
"Rini pintar mengambil hati, orangnya melayani, kalau Bu Mega mau minum, diambilin," kata seorang Politikus PDIP kepada merdeka.com belum lama ini.
Menurut sumber ini, Rini memang sangat dekat dengan Megawati ketika menjelang perhelatan Pemilu 2014 lalu. Namun sempat menghilang bak ditelan bumi, kala PDIP mengalami kekalahan di Pemilu 2009.
"Mungkin dia tahu, sudah 10 tahun tak berkuasa, peluang menangnya besar, makanya didekati lagi," kata anggota DPR ini.
Namun kini kedekatan antara Megawati dan Rini Soemarno malah renggang, kabarnya hanya karena sebuah SMS?
Menurut sejumlah sumber yang diperoleh merdeka.com, kejadian ini berawal dari sebuah pesan singkat yang dikirimkan oleh Rini kepada seseorang. Pesan itu dinilai sangat melukai hari putri Soekarno ini.
" Jokowi masa depan, Megawati masa lalu," tulisan pesan singkat ini yang beredar di kalangan politisi PDIP. SMS ini disebut-sebut dituliskan langsung oleh Rini Soemarno dan sampai ke telinga Megawati.
Dari sini kemudian hubungan Megawati dan Rini Soemarno memanas. Masih menurut penuturan sumber di internal PDIP, jika keduanya terlibat adu mulut.
"Bu Mega dengan Rini sudah bukan marah lagi, bahkan sempat saling tunjuk," kata elite PDIP ini.
Elite partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH) lain mengaku tidak heran dengan hubungan yang memanas antara Megawati dan Rini Soemarno. Menurut dia, Rini tipe orang yang lupa dengan kebaikan orang lain.
"Jadi wajar kalau sekarang PDIP marah sekali dengan Rini," kata dia kemarin, Kamis (3/7).
Beberapa kali Megawati tak sepaham dengan kebijakan yang diambil oleh Jokowi. Termasuk mendirikan Tim Transisi dan menunjuk Rini Soemarno sebagai menteri. Hal ini juga pernah diungkapkan oleh Politikus PDIP Pramono Anung.
"Tapi karena Pak Jokowi putuskan (menteri), Bu Mega hormati dan tak beri kritik. Saya tahu nama itu, tapi tak etis disampaikan," ucap Anggota Komisi I DPR ini beberapa waktu lalu.
Dari sini kemudian genjar dilakukan berbagai serangan kepada Rini oleh para Politikus PDIP. Masinton Pasaribu menyebut jika Rini adalah brutus di Istana. Kemudian, Effendi Simbolon yang mengatakan bahwa Rini Soemarno merupakan salah satu pengkhianat.
"Kalau Andi sama Rini itu kan pengkhianat, ya itulah Ibu Mega terlalu percaya dulu," kata Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon kala itu.
Sekarang kembali muncul isu menteri mengecilkan presiden. Hal ini diungkap oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang juga orang dekat Megawati. Namun Tjahjo tak mau menyebut secara gamblang siapa menteri itu.
Sementara Masinton Pasaribu memberikan clue yang sangat jelas jika menteri yang dimaksud adalah Rini Soemarno. Menurut Masinton, menteri itu berjenis kelamin wanita dan berada di sektor ekonomi.
Namun dengan berbagai serangan yang diterimanya, Rini tetap mencoba tampil santai. Rini mengatakan bahwa hubungannya dengan PDIP maupun Presiden Jokowi baik-baik saja.
"Selama ini baik-baik saja," jawab Rini ketika ditanya perasaannya.
Dengan muka masam, Rini mengklaim tak ada perubahan dari sikap presiden terhadap dirinya. "Tidak ada perubahan. Makasih ya," ucap Rini sembari berjalan cepat-cepat.
(Merdeka.com)
Posting Komentar