JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok), meresmikan operasi pasar guna menjaga kestabilan harga
menjelang lebaran. Dalam operasi pasar kali ini, Ahok meminta pembayaran
dilakukan secara non-tunai. Tujuannya, meminimalisir kecurangan.
"Saya minta kita coba enam hari dahulu untuk pembayaran non cash, enggak usah takut enggak laku. Kalau kamu takut, berarti kamu ada niatan curang," sindir Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (2/7/2015).
Untuk mencontohkan hal tersebut, ia menceritakan pengalamannya. "Paman saya ada juga yang pedagang beras, dia kaya karena kongkalikong dengan pedagang bulog," curhat Ahok.
Awalnya, operasi pasar ini ingin dibuat sepenuhnya menggunakan transaksi non cash. Namun belakangan, PD Pasar Jaya membuka peluang pembayaran dengan uang tunai.
"Saya pengennya kalian coba dulu non cash selama 6 hari. Nanti kalo sukses dan laku, bisa lanjut terus," tutur Ahok.
Untuk transaksi ini, PD Pasar Jaya bekerja sama dengan tiga bank, yakni BRI, Bank DKI, serta BCA. Warga bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga murah dengan bertransaksi menggunakan kartu ATM atau kartu e-money.
"Kalau belum ada rekening, bisa buat di kawasan pasar. Di situ pihak bank sudah standby," jelasnya.
Operasi pasar akan dilaksanakan di 153 pasar mulai 2 Juli hingga 16 Juli 2015 pukul 08.00 sampai 13.00 WIB. Ahok juga sempat mengecek kondisi fisik sejumlah bahan pokok yang akan dijual.
Menurutnya, kondisi bahan-bahan pokok itu sudah bagus sehingga warga tidak akan kecewa jika membeli produk pada operasi pasar kali ini.
Sebagai informasi, beras kualitas medium dikemas dalam paket 50 kg dan 10 kg dijual dengan harga Rp. 9000/kg. Selain itu, daging bersertifikat halal dan layak konsumsi dijual seharga Rp70.000 per kilogram. (Okezone.com)
"Saya minta kita coba enam hari dahulu untuk pembayaran non cash, enggak usah takut enggak laku. Kalau kamu takut, berarti kamu ada niatan curang," sindir Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (2/7/2015).
Untuk mencontohkan hal tersebut, ia menceritakan pengalamannya. "Paman saya ada juga yang pedagang beras, dia kaya karena kongkalikong dengan pedagang bulog," curhat Ahok.
Awalnya, operasi pasar ini ingin dibuat sepenuhnya menggunakan transaksi non cash. Namun belakangan, PD Pasar Jaya membuka peluang pembayaran dengan uang tunai.
"Saya pengennya kalian coba dulu non cash selama 6 hari. Nanti kalo sukses dan laku, bisa lanjut terus," tutur Ahok.
Untuk transaksi ini, PD Pasar Jaya bekerja sama dengan tiga bank, yakni BRI, Bank DKI, serta BCA. Warga bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga murah dengan bertransaksi menggunakan kartu ATM atau kartu e-money.
"Kalau belum ada rekening, bisa buat di kawasan pasar. Di situ pihak bank sudah standby," jelasnya.
Operasi pasar akan dilaksanakan di 153 pasar mulai 2 Juli hingga 16 Juli 2015 pukul 08.00 sampai 13.00 WIB. Ahok juga sempat mengecek kondisi fisik sejumlah bahan pokok yang akan dijual.
Menurutnya, kondisi bahan-bahan pokok itu sudah bagus sehingga warga tidak akan kecewa jika membeli produk pada operasi pasar kali ini.
Sebagai informasi, beras kualitas medium dikemas dalam paket 50 kg dan 10 kg dijual dengan harga Rp. 9000/kg. Selain itu, daging bersertifikat halal dan layak konsumsi dijual seharga Rp70.000 per kilogram. (Okezone.com)
Posting Komentar