RIMOWA, produsen koper ternama asal Jerman mempersembahkan “HANDMADE Meets HIGH-TECH”, malam pameran eksklusif dan lelang amal yang menampilkan koper klasik RIMOWA berpadu dengan warisan budaya Indonesia. Acara ini berlangsung di Mall Pacific Place, Atrium Ground Floor, Jakarta pada Rabu 1 Juli 2015.

RIMOWA adalah sebuah perusahaan dengan tradisi yang panjang dan memilik nilai yang kuat. Nilai-nilai ini meliputi semangat untuk berinovasi. Seperti kakeknya, sang pendiri perusahaan, pemilik dan pemimpin perusahaan Dieter Morszeck tidak pernah berkompromi terhadap kesempurnaan keterampilan dan ketepatan proses untuk seluruh jenis koper RIMOWA. Dengan memegang teguh tradisi dan nilai-nilainya, RIMOWA kini dikenal sebagai pelopor internasional untuk koper kelas premium.

Dari keseimbangan antara tradisi dan inovasi, maka terbentuklah HANDMADE Meets HIGH-TECH yang mengabungkan antara element teknologi RIMOWA modern dengan warisan budaya Indonesia yang membawa elemen lokal menjadi suatu produk unik nan modern yang mengikuti jaman. Acara ini diadakan sebagai bentuk kepedulian brand terhadap warisan budaya Indonesia dan sebagai simbol perghargaan dari brand untuk Indonesia yang sedang berkembang di bawah Metroxgroup.


“Metroxgroup pertama kali membawa RIMOWA ke Indonesia 3 tahun lalu, dan seiring berjalannya waktu, RIMOWA telah berkembang pesat, baik sebagai brand maupun sebagai badan bisnis. Toko RIMOWA pertama di Indonesia berlokasi di Plaza Indonesia pada 2012. Saat ini, RIMOWA Indonesia telah melakukan ekspansi yang lebih luas dengan membuka beberapa toko: Pacific Place Jakarta, Beachwalk Bali; dan di shop-in shop: Central Department Store di Grand Indonesia Jakarta dan Mezzo di Kuningan City Jakarta. RIMOWA telah berkembang menjadi pelopor tren dan gaya hidup bagi kebanyakan komunitas kelas atas di Indonesia untuk produk koper,” jelas Ruby Sjabana, Group COO Metroxgroup.



Pameran utama dalam acara ini menghadirkan 9 ikonik koper Topas yang didisain dan dikurasikan secara ekslusif dengan sentuhan kekayaan elemen budaya Indonesia – seperti Batik Beautiful Sorrow, Pura Ulun Danu, Kecak, Barong, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Wayang Kulit, Garuda Wisnu Kencana dan Cendrawasih oleh seniman Iwet Ramadhan dan Kemal Ezedine. 

Koper-koper yang terkurasi akan dilelang dan hasilnya akan didonasikan untuk Museum Batik Yogyakarta. Museum Batik ini didirikan pertama kali pada 1973 oleh Hadi Nugroho and R. Ng. Jumima Dewi Sukaningsih. Museum batik ini merupakan museum pertama dan terlengkap di Jogjakarta. Donasi akan disalurkan untuk mendukung kegiatan museum. RIMOWA percaya bahwa donasi ini dapat membantu menjaga pelestarian koleksi.

Dengan dukungan dari para pesohor-pesohor media yang juga merupakan pelancong bisnis berkala seperti Dian Sastrowardoyo – Sutowo, Maulana Indraguna Sutowo, Alexandra Asmasoebrata, Sandy Thema, Nadia BPH Nasoetion, Subhan Aksa, Andra Satar, Thomas Hendy, Audrey Purwana, Juliana Jade Kumala, Medina Latief Harjani, Marcello Decaran, Sigi Wimala, Winda Malika Siregar, Benhard Soebiakto, dan fotografer Hakim Satriyo. RIMOWA berharap dapat meningkatkan uang donasi yang terkumpul untuk museum.

Seiring dengan sembilan koper istimewa yang akan dipamerkan, RIMOWA juga akan menampilkan untuk pertama kalinya secara spesial, koleksi kolaborasi dengan selebriti, yaitu koleksi Michael Wong yang akan ditampilkan pada acara ini.
(Okezone.com)

Posting Komentar

 
Top