PEKANBARU — Kondisi cuaca di Pekanbaru dan beberapa wilayah Riau mulai tidak sehat. Ini disebabkan kabut asap tebal yang semakin menyelimuti wilayah Riau akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa daerah. 
 Tercatat pada Minggu (26/7/2015) terdapat 122 titik api.

Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, mengatakan, asap tebal yang melanda wilayah Riau pada Senin 27 Juli kemarin karena adanya pemadaman oleh tim water bombing, dan asapnya muncul kepermukaan karena pemadaman.

"Asap memang agak sedikit banyak, karena beberapa daerah diguyur hujan dan water bombing juga melakukan pemadaman. Sehingga asap muncul kepermukaan dan mengarah ke Pekanbaru," ujar Edwar Sanger.

Dijelaskannya, tim satuan tugas Karhutla terus bekerja untuk memadamkan titi api yang ada di Riau.  

Selain pembutan hujan melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), BPBD Riau juga telah mendapatkan bantuan dua heli dari BNPB, untuk memadamkan titik api di daerah yang terjadi Karhutla.

"Hotspot mulai berkurang (kemarin) terdapat 20 titik api. Dengan tambahan dua heli ini kita berharap bisa mengurangi titik api," kata pengurus Koni Riau ini.

Sementara itu, dari data yang diterima dari BMKG tercatat pada Senin (27/7/2015) titik api di Sumatera sebanyak 149 titik. Dan wilayah Riau titik api yakni sebanyak 45 titik. 

Diantaranya wilayah, Bengkalis 10 titik, Kota Dunai 8, Pelalawan 4, Kampar 4, Rohil 1, Rohul 2, Kuansing 3, Inhil 9, dan Inhu 4 titik.

Sementara itu, Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan, Pemprov Riau bersama tim Satgas Karhutla dari pusat sudah berusaha maksimal untuk memadamkan titik api. 

Bahkan pusat kembali menambah dua heli dengan kapasitas yang lebih besar, agar pemadaman bisa lebih maksimal lagi.

"Yah kita sudah berusaha dan berdoa, kita juga tingkatkan koordinasi untuk pemadaman kebakaran, kita juga sudah menerima heli yang lebih besar. 

Selain itu pihak swasta juga turut membangun," ungkap Plt Gubernur Riau ini.
(Okz/mbs/sw)

Posting Komentar

 
Top