Fanpage Facebook dengan judul "Find Angeline - Bali's Missing Child" itu dibuat di Amerika Serikat.
Dream - Dion Pongkor, kuasa hukum ibu angkat Angeline, Margriet Christina Megawe secara tegas mengakui jika anak bungsu kliennya, Christina Telly Megawe yang membuat akun Facebook kehilangan Angeline.
"Christina yang buat. FB (Facebook) dan Fanpage ada tiga jenis," kata Dion saat dihubungi, Rabu 1 Juli 2015.
Fanpage Facebook dengan judul "Find Angeline - Bali's Missing Child"
itu dibuat di Amerika Serikat. Seperti diketahui, Christina memang
berkewarganegaraan Amerika Serikat. Ia juga tinggal dan bekerja di
Negeri Paman Sam tersebut.
Pada saat sama, ia juga menyinggung aktivis P2TP2A Kota
Denpasar, Siti Sapurah alias Ipung. Ia meminta Ipung jeli terhadap
perbedaan waktu antara Indonesia dan Amerika kala Christina membuat akun
Facebook tersebut.
"Ipung harus belajar dulu Geografi, baru bacot. Belajar
perbedaan waktu antara Indonesia dan Amerika ketika Christina membuat
Facebook itu. Ipung yang tidak tahu apa-apa itu jangan hitung mundur,"
sindir dia.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Bali, Komisaris
Besar Polisi, Hery Wiyanto mengaku tengah menelusuri keterlibatan orang
lain dalam aksi keji pembunuhan Angeline.
"Penyidik masih bekerja, masih melakukan penelusuran
apakah ada pihak lain, orang lain yang ikut harus bertanggungjawab
meninggalnya Angeline," kata Hery.
Penelusuran itu untuk mencari tahu keterlibatan orang lain
tersebut melakukan peran apa. "Apakah dia hanya turut melakukan atau
melakukan peran-peran lain, kita akan proses hukum," kata dia.
Salah satu hal yang tengah ditelusuri penyidik adalah
pembuatan akun Facebook kala Angeline dinyatakan hilang. Termasuk,
sayembara sebesar Rp40 juta bagi siapa saja yang dapat menemukan bocah
mungil tersebut. (Dream.co.id)
Posting Komentar