PUERTO MONTT – Seorang wanita asal Chile, Bernarda
Gallardo mengadopsi mayat bayi dan memberinya nama. Mayat bayi terlantar
yang diadopsinya lantas dimakamkan dengan upacara yang layak.
Ide adopsi bayi muncul ketika Bernarda membaca berita utama di sebuah koran lokal. “Mereka membunuh dan membuang seorang bayi baru lahir ke atas tumpukan sampah,” demikian isi berita yang dibacanya 12 tahun yang lalu.
Mayat bayi perempuan dalam berita itu ditemukan pada tanggal 4 April 2003. Mayatnya dimasukkan dalam kantong sampah plastik, dibuang ke tong sampah, dan berakhir di tempat pembuangan akhir.
Usai membaca berita yang mengenaskan itu, Bernarda mengaku merasa iba. Apalagi saat itu Bernarda tengah mencari seorang bayi untuk diadopsi. Bernarda berpikir, bayi yang meninggal itu bisa diadopsi dan dimakamkan seperti sewajarnya.
“Saya ingin megajak orang-orang untuk berpikir. Mengapa bayi-bayi ditelantarkan dan ditinggal mati begitu saja, padahal di saat yang sama ada empat keluarga yang siap untuk menerima dan ingin mengadopsi bayi yang tidak diharapkan itu?” kata Bernarda seperti dilansir dari BBC pada Senin (27/4/2015).
Untuk mewujudkan keinginannya, Bernarda menempuh proses birokrasi yang panjang. Setelah melewati proses sulit itu, Bernarda mengadopsi bayi itu dan memberinya nama Aurora yang diambil dari mana Dewi Fajar bangsa Romawi. Baginya, Aurora adalah terang dalam kegelapan.
Setelah berhasil mendapakan izin adopsi, Bernarda mengadakan upacara untuk pemakaman untuk Aurora. Pemakaman Aurora dihadiri 500 orang yang telah memabaca kisahnya di surak kabar lokal.
Sepanjang 12 tahun setelah pemakaman Aurora, Bernarda sudah mengadopsi dan memakamkan tiga mayat bayi lainnya yaitu Manuel, Victor, dan Cristobal. Kini, Bernarda sedang menjalani proses perizinan untuk memakamkan mayat bayi perempuan bernama Margarita.
Kisah Bernarda Gallardo menggugah sutradara Chile, Rodrigo Sepulveda, untuk mengabadikannya dalam film. berjudul Aurora. Film Aurora berhasil memenangkan penghargaan film dan ditayangkan di festival film di berbagai negara dan di Chile.
Okezone.com
Ide adopsi bayi muncul ketika Bernarda membaca berita utama di sebuah koran lokal. “Mereka membunuh dan membuang seorang bayi baru lahir ke atas tumpukan sampah,” demikian isi berita yang dibacanya 12 tahun yang lalu.
Mayat bayi perempuan dalam berita itu ditemukan pada tanggal 4 April 2003. Mayatnya dimasukkan dalam kantong sampah plastik, dibuang ke tong sampah, dan berakhir di tempat pembuangan akhir.
Usai membaca berita yang mengenaskan itu, Bernarda mengaku merasa iba. Apalagi saat itu Bernarda tengah mencari seorang bayi untuk diadopsi. Bernarda berpikir, bayi yang meninggal itu bisa diadopsi dan dimakamkan seperti sewajarnya.
“Saya ingin megajak orang-orang untuk berpikir. Mengapa bayi-bayi ditelantarkan dan ditinggal mati begitu saja, padahal di saat yang sama ada empat keluarga yang siap untuk menerima dan ingin mengadopsi bayi yang tidak diharapkan itu?” kata Bernarda seperti dilansir dari BBC pada Senin (27/4/2015).
Untuk mewujudkan keinginannya, Bernarda menempuh proses birokrasi yang panjang. Setelah melewati proses sulit itu, Bernarda mengadopsi bayi itu dan memberinya nama Aurora yang diambil dari mana Dewi Fajar bangsa Romawi. Baginya, Aurora adalah terang dalam kegelapan.
Setelah berhasil mendapakan izin adopsi, Bernarda mengadakan upacara untuk pemakaman untuk Aurora. Pemakaman Aurora dihadiri 500 orang yang telah memabaca kisahnya di surak kabar lokal.
Sepanjang 12 tahun setelah pemakaman Aurora, Bernarda sudah mengadopsi dan memakamkan tiga mayat bayi lainnya yaitu Manuel, Victor, dan Cristobal. Kini, Bernarda sedang menjalani proses perizinan untuk memakamkan mayat bayi perempuan bernama Margarita.
Kisah Bernarda Gallardo menggugah sutradara Chile, Rodrigo Sepulveda, untuk mengabadikannya dalam film. berjudul Aurora. Film Aurora berhasil memenangkan penghargaan film dan ditayangkan di festival film di berbagai negara dan di Chile.
Okezone.com
Posting Komentar