Yang tersisa hanya dua kamar tidur dan sebuah ruang tamu
Dream - Lelah usai pulang kerja, Pria bernama Luis Geraldo dos Santos harus menerima kenyataan pahit. Pria dari Brasil ini tidak pernah menyangka jika rumah yang selama 25 tahun ditempatinya kini tinggal separuh.

Pria berusia 52 tahun itu melihat rumahnya tinggal setengah setelah mantan istrinya, Even Edileza, menerima tawaran ganti rugi atas separuh tanah rumah itu yang akan dipergunakan untuk pembangunan Rio Olympic Park.

Luis adalah salah satu dari ratusan warga Vila Autodromo, yang terletak di tepi proyek Olympic Park. Wilayah Vila Autodromo berada dalam lokasi yang rencananya digunakan untuk Olimpiade Brasil pada tahun 2016 mendatang.

Lingkungan tempat Luis tinggal, beberapa di antaranya terletak di dalam denah Olympic Park, telah ditandai untuk proses pembongkaran oleh dewan kota Rio de Janeiro. Beberapa warga telah menerima penawaran ganti rugi, sementara yang lain bersumpah akan bertahan.

Ayah tiga anak ini tidak pernah membayangkan apa yang akan terjadi ketika mantan istrinya memutuskan untuk mengambil tawaran dewan, tanpa sepengetahuannya. Padahal mereka tinggal bersama selama sepuluh tahun di rumah itu.

"Saya pulang dari bekerja dan mengetahui mantan istri saya akan pergi. Saya membayangkan akan mengambil semuanya. Saat saya tiba, rumah telah terbelah menjadi dua. Saya hampir tak percaya dengan apa yang saya lihat," ucap Luis seperti dikutip Dream dari laman Dailymail.co.uk, Jumat, 12 Juni 2015.

"Jika itu bukan hal terburuk, saya sudah 15 hari tidak mandi. Saat merobohkan bagian istri saya, pemerintah juga memotong saluran air."
Bagian Edileza terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Sementara bagian Luis hanya dua kamar tidur dan sebuah ruang tamu.

Luis yang berprofesi sebagai tukang batu, pindah ke Vila Autodromo sekitar 25 tahun lalu untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Dia mengatakan pemerintah bersedia memberi ganti rugi 20.000 pound sterling atau Rp 410 juta lebih, untuk rumahnya tersebut. Namun Luis menolaknya.

Luis awalnya senang mendengar Olimpiade akan di gelar di dekat rumahnya. Namun ketika pemerintah datang dan mengatakan harus pindah, Luis sangat marah.

"Saya datang ke sini tanpa mempunyai apa-apa, kemudian bekerja, membeli tanah dan membangun rumah. Ini hidup saya, saya suka tinggal di sini. Impian saya adalah untuk tinggal di sini selama sisa hidup saya dan mati di sini," tambah Luis.

Baginya, impian tersebut telah sirna gara-gara Olimpiade. "Sekarang, setiap berpikir tentang Olimpiade hanya membuat saya tambah marah." katanya.

Sekitar 90 persen warga di Vila Autodromo, yang berjumlah 600 orang, telah menerima kompensasi atau pindah ke perumahan yang disediakan oleh dewan kota Rio.

Tetapi sekitar 40 keluarga telah menolak tawaran - yang sering jauh di bawah harga pasar. Mereka juga menolak upaya paksa meninggalkan rumah yang sebagian besar ditempati lebih dari 30 tahun.
(Dream)

Posting Komentar

 
Top