Ini hebatnya pasukan elite TNI setelah digabung

Reporter : Muhammad Hasits, Faiq Hidayat | Rabu, 10 Juni 2015 12:37

Ini hebatnya pasukan elite TNI setelah digabung
Pasukan khusus TNI gelar Latgultor. ©2015 merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com - Indonesia akhirnya punya gabungan pasukan elite TNI. Mereka berasal dari Detasemen Khusus 81 dari Kopassus, Detasemen Jala Mangkara dari TNI Angkatan Laut, Detasemen Satuan Bravo dari TNI Angkatan Udara.

Kemarin penggabungan pasukan elite ini diresmikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Jakarta. Setelah itu mereka menggelar latihan gabungan di Lapangan Banteng, Senin (9/6).

Latihan itu diawali dengan tiga pesawat Sukhoi-27/30 yang melakukan terbang rendah untuk memantau pergerakan teroris yang sedang menyandera puluhan orang.

Pantauan merdeka.com, lima teroris mengancam menembak semua tawanan di Hotel Borobudur jika permintaan mereka tak dipenuhi. Adanya ancaman, Panglima TNI Jenderal Moeldoko memerintah seluruh pasukan elit TNI untuk membebaskan sandera. Sebelum membebaskan sandera, tim negosiator dari Bais untuk melacak keberadaan teroris tersebut.

Setelah terlacak, gabungan pasukan elit langsung menuju lokasi teroris. Pertama pasukan elit Denjaka free fail mendarat di Gedung Kekayaan Negara.

Sniper pun menembak 2 teroris di hotel. Dilanjutkan penerjunan pasukan Den Bravo dan Den 81. Mereka langsung melumpuhkan teroris yang menyandera puluhan orang.

Setelah melumpuhkan teroris, pasukan keluar dengan terbang membawa helikopter. Bahkan pasukan dengan menggunakan tali diikat di bawah helikopter.

Menurut Moeldoko, gabungan pasukan elite untuk menangani serangan teroris secara masif. Untuk komando gabungan yang diberi nama Komando Operasi Khusus Gabungan ini akan bermarkas di kompleks Indonesia Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Bogor.

"Pasukan bisa digerakkan dalam waktu sesingkat-singkatnya," ujarnya.

Enam bulan sekali komandan Satuan Komando Operasi Pasukan Khusus Gabungan (Koopssusgab) akan bergantian. Enam bulan pertama akan dipimpin oleh Danjen Kopassus Mayjen Doni Munardo.

"Sekarang Danjen Kopassus, kemudian enam bulan kedua Dankomarinir, dan selanjutnya dipimpin Dankorpaskhas," ujar Moeldoko.

Moeldoko menambahkan, pembinaan gabungan pasukan elite akan diserahkan masing-masing kesatuan angkatan. Selain itu, ia mengharapkan gabungan pasukan elite bisa memberikan penanggulangan teroris di Indonesia. "Makanya sekarang jangan macam-macam, pasukan khusus sudah siap ini," ujarnya.


(merdeka.com)

Posting Komentar

 
Top