JAKARTA - Desakan untuk merombak menteri yang menghuni Kabinet Kerja kian santer menguat. Desakan ini kerap dimanfaatkan parpol peserta koalisi guna mendorong kader terbaiknya menempati jabatan menteri. Padahal, posisi menteri dianggap sebagai momok dan paling tidak nyaman diemban.

"Menteri itu jabatan paling enggak enak padahal. Kapan saja bisa diganti," kata Ketua Populi Center, Nico Harjanto dalam diskusi bertema Menteri Politisi dan Bukan, Bagus Mana?, di Restoran Gado-Gado Boplo, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015).

Menurutnya, bekerja sebagai menteri tidak ada kontrak yang jelas sehingga harus siap kapan saja diganti dan diberhentikan.

"Jadi, menteri itu periode kerjanya enggak jelas sampai kapan, kontraknya enggak jelas, tapi banyak yang mengincar," ujar Nico.
Nico menilai, posisi menteri sebagai pelaksana teknis Presiden jadi incaran banyak orang karena menteri punya kewenangan untuk mengangkat direksi serta memilih dan membangun proyek.

"Mestinya menteri itu lebih banyak dipersyaratkan bukan pada loyalitas tapi pada kemampuan yang sifatnya demokratis," tandasnya. (Okezone.com)

Posting Komentar

 
Top