SURABAYA — Koalisi Majapahit yang digalang oleh enam partai parlemen Surabaya menjelang pemilihan wali kota (pilwali) diyakini bisa mengalahkan calon bertahan, Tri Rismaharini (Risma). 

Mereka merujuk pada kisah Joko Widodo (Jokowi) yang mengalahkan Fauzi Bowo atau Foke saat Pilgub DKI 2012 lalu.

Menurut Syamsul Arifin, Ketua DPC PKB Surabaya, salah satu perwakilan partai dari Koalisi Majapahit, dalam Pilgub DKI, tidak ada yang menyangka jika Jokowi akan bisa mengalahkan Foke yang didukung oleh mayoritas partai.

"Politik tidak selesai di atas hasil survei karena survei itu bisa dibuat," katanya, Senin (29/6/2015) malam.

Dia mengakui, Risma saat ini memang diunggulkan dalam sejumlah survei dan banyak kalangan yang menilai bahwa Risma memiliki kans besar untuk memenangi Pemilihan Wali Kota Surabaya.

"Namun, ingat, Risma bukanlah malaikat yang tidak bisa dikalahkan. Koalisi Majapahit akan mengalahkan Risma di pilwali nanti," ujarnya.

Dalam waktu dekat, partai peserta koalisi akan bersepakat mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.
Saat ini, nama-nama yang beredar masih dibahas di tingkatan partai pengusung. Keenam partai anggota Koalisi Majapahit adalah Partai Gerindra (5 kursi), Partai Demokrat (6 kursi), Partai Kebangkitan Bangsa (5 kursi), Partai Golkar (4 kursi), Partai Amanat Nasional (4 kursi), dan Partai Keadilan Sejahtera (5 kursi). 

Koalisi Majapahit dibangun sebagai penyeimbang kekuatan politik di Surabaya yang saat ini masih didominasi Risma dan PDI Perjuangan sebagai partai pengusung. Nama Majapahit dipakai karena dianggap menyimpan makna filosofi perjuangan yang sangat tinggi. (Kompas.com)

Posting Komentar

 
Top