Sejak tiba di Bali pada Senin 22 Juni lalu, ibu dan kakak kandung tersangka pembunuhan Angeline baru dapat kesempatan bisa bertemu dengan Agus Tai Andamai, pada Selasa (23/6) malam di Polresta Denpasar.

Pertemuan Agus dengan ibunya Kandokang Madik (54) dan kakaknya Hiwa Amndoru hanya berlangsung kurang lebih 20 menit. Rencananya, mereka akan balik ke NTT hari ini Rabu (24/6).

"Tidak lama, tidak sampai setengah jam. Mereka saling tangis, terutama Agus," ucap sumber di Polresta Denpasar, Rabu (24/6).

Hiwa menceritakan pertemuan dengan sang adik begitu haru. Saat bertemu, Agus pun sujud ke ibunya mohon maaf atas kesalahannya. Hingga saat ini, pihak keluarga tidak percaya bahwa Agus melakukan perbuatan keji itu kepada Angeline.

"Adik saya sujud sama ibu. Kami tidak percaya adik kami (Agus) melakukan ini. Kami serahkan semuanya pada polisi," kata Hiwa.

Menurut Hiwa, di kampungnya Desa Rambangaru, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, Agus dikenal anak yang rajin dan tak banyak bicara. Bahkan, kata Hiwa, Agus sangat menyayangi adik-adiknya dan dia selalu ingin adiknya terus sekolah.

"Kami bersaudara 10, adik saya Agus anak kelima. Dia sering kirim uang ke ibu supaya adik terus sekolah," ujarnya, sambil mengusap airmata.

Saat di kampung, kata Hiwa, Agus bekerja di laut dan berkebun. Penghasilan yang dia dapat diberikan ke ibunya.

Lanjut Hiwa, saat Agus berangkat ke Bali, ibunya sempat bermimpi satu kampung terbakar. Biasanya tanda itu merupakan tanda buruk ada keluarga yang akan terkena masalah.

Saat bertemu Agus, kata Hiwa, ibunya berpesan agar Agus bicara sejujurnya seperti dirinya jujur pada ibunya sendiri. (Merdeka.com)

Posting Komentar

 
Top