JAKARTA - Secara mengejutkan, Thailand mampu
menjuarai Indonesia Open Super Serie Premier (BIOSSP) 2015 di nomor
tunggal putri, melalui Ratchanok Intanon. Intanon juara usai mengalahkan
wakil asal Jepang, Yui Hashimoto, melalui straight set 21-11 dan 21-10,
Minggu (7/6/2015).
Hasil ini merupakan kejutan kedua yang terjadi di partai puncak BIOSSP 2015, setelah kejutan sebelumnya berasal dari partai ganda campuran. Pasalnya dalam partai tunggal putri kali ini, Jepang lebih diunggulkan dibanding Thailand. Namun rupanya, konsistensi performa yang ditunjukkan Intanon membuktikan hal yang sebaliknya. Ini merupakan gelar juara super series pertama yang didapat Intanon sepanjang keikutsertaannya di BIOSSP.
"Terakhir di Australian Open, saya kalah dari Yui. Hasil kekalahan itu saya jadikan pelajaran untuk pertandingan hari ini. Saya puas bisa mewujudkan kemenangan kali ini. Saat ini saya juga jauh lebih fit dibanding di Australia," ungkap Intanon saat konferensi pers usai pertandingan, Minggu (7/6/2015).
Di pihak Jepang, Hashimoto mengaku kelelahan menjadi penyebab utama kekalahannya. Ia mengungkapkan, pertandingan di semifinal yang digelar sampai malam membuatnya tidak mampu tampil seperti yang sebelumnya. Efek kelelahan membuat tubuh dan kakinya menjadi berat untuk digerakkan.
Meski demikian, atlet Jepang 25 tahun itu tetap bersyukur bisa mencapai babak final. Pasalnya, ini adalah laga final pertamanya di turnamen Super Series. Sebelumnya, ia belum pernah sekali pun menginjak partai final.
"Ini adalah final pertama saya di super series, karena biasanya hanya mencapai semifinal. Saya berharap hasil ini bisa dijadikan pelajaran untuk turnamen super series selanjutnya," papar Hashimoto.
Keluar sebagai juara pertama, atlet Thailand 20 tahun itu berhak mendapat hadiah utama sebesar USD60 ribu atau sekira Rp799 juta. Sedangkan sebagai juara kedua, Hashimoto mendapat hadiah sebesar USD30.4 ribu atau sekira Rp405 juta.
Okezone.com
Hasil ini merupakan kejutan kedua yang terjadi di partai puncak BIOSSP 2015, setelah kejutan sebelumnya berasal dari partai ganda campuran. Pasalnya dalam partai tunggal putri kali ini, Jepang lebih diunggulkan dibanding Thailand. Namun rupanya, konsistensi performa yang ditunjukkan Intanon membuktikan hal yang sebaliknya. Ini merupakan gelar juara super series pertama yang didapat Intanon sepanjang keikutsertaannya di BIOSSP.
"Terakhir di Australian Open, saya kalah dari Yui. Hasil kekalahan itu saya jadikan pelajaran untuk pertandingan hari ini. Saya puas bisa mewujudkan kemenangan kali ini. Saat ini saya juga jauh lebih fit dibanding di Australia," ungkap Intanon saat konferensi pers usai pertandingan, Minggu (7/6/2015).
Di pihak Jepang, Hashimoto mengaku kelelahan menjadi penyebab utama kekalahannya. Ia mengungkapkan, pertandingan di semifinal yang digelar sampai malam membuatnya tidak mampu tampil seperti yang sebelumnya. Efek kelelahan membuat tubuh dan kakinya menjadi berat untuk digerakkan.
Meski demikian, atlet Jepang 25 tahun itu tetap bersyukur bisa mencapai babak final. Pasalnya, ini adalah laga final pertamanya di turnamen Super Series. Sebelumnya, ia belum pernah sekali pun menginjak partai final.
"Ini adalah final pertama saya di super series, karena biasanya hanya mencapai semifinal. Saya berharap hasil ini bisa dijadikan pelajaran untuk turnamen super series selanjutnya," papar Hashimoto.
Keluar sebagai juara pertama, atlet Thailand 20 tahun itu berhak mendapat hadiah utama sebesar USD60 ribu atau sekira Rp799 juta. Sedangkan sebagai juara kedua, Hashimoto mendapat hadiah sebesar USD30.4 ribu atau sekira Rp405 juta.
Okezone.com
Posting Komentar