Accra, - Korban tewas akibat ledakan yang terjadi di sebuah pom bensin di Ghana bertambah menjadi 90 orang. Presiden Ghana John Dramani Mahama pada hari Kamis mengumumkan tiga hari berkabung untuk tragedi memilukan tersebut.

"Operasi penyelamatan akan berlanjut sampai akhir pekan, Minggu. Pada hari Senin, kita akan tiga hari berkabung nasional untuk korban bencana kebakaran dan banjir," kata Mahama seperti dilansir AFP, Jumat (5/6/2015).

Pernyataan itu disampaikan Mahama saat berkeliling di lokasi bencana Kamis pagi. Ia menggambarkan hilangnya nyawa dalam peristiwa ini sebagai bencana dan belum pernah terjadi sebelumnya.

"Bendera akan dikibarkan setengah tiang dari hari Senin selama tiga hari," ucap Mahama. Ia tampak sangat terguncang dengan tragedi tersebut.

"Prioritas pertama kami sekarang adalah untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah penderitaan lebih lanjut dari orang-orang kami. Tetapi di luar itu, kami akan mengambil langkah-langkah sulit yang diperlukan untuk mencegah bencana seperti dari terjadi di masa depan," sambungnya menegaskan.

Juru bicara kepolisian nasional Ghana, Arthur Cephas mengatakan, ada 90 orang yang terkonfirmasi tewas dalam tragedi itu. Korban yang tewas adalah mereka yang tengah berteduh dari hujan deras di pom bensin tersebut.

"Pada saat ini, jumlah yang dikonfirmasi tewas sekitar 90 tapi saya tahu jumlah itu bisa lebih," ucap Cephas. Instansi terkait menurutnya masih melakukan penghitungan korban tewas.

Insiden maut tersebut terjadi di sebuah pom bensin di daerah Kwame Nkrumah, Accra, ibukota Ghana, Rabu (3/6) sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Ledakan disebabkan oleh kebakaran yang terjadi di terminal truk yang berada di dekat pom bensin tersebut.


Detik.com

Posting Komentar

 
Top