Merdeka.com - Kematian Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa biologi Universitas Indonesia masih menjadi misteri. Hasil penyelidikan polisi ditemukan sejumlah bukti jika kematian Akseyna tidak wajar.

Tubuh Akseyna terlihat mengambang di Danau Kenanga, Kompleks Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (26/3). Sangat mencurigakan karena di tas ransel yang melekat di tubuh korban berisi beberapa bongkahan batu.

Awalnya polisi menduga Akseyna. Tetapi tim dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati menemukan luka memar disejumlah tubuh mahasiswa berusia 18 tahun itu. Tanda itu bisa didapat dari pukulan tangan atau benda lain.

Polisi menemukan tulisan di kamar kos yang diduga tulisan Akseyna. Tetapi hasil penyelidikan lebih lanjut justru polisi mencurigai jika tulisan tersebut dibuat oleh orang lain.

"Yang bersangkutan mati tidak wajar," terang Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti, di Polda Metro Jaya, Jumat (29/5).

Tak polisi belum mau mengungkap apa penyebab ketidakwajaran itu. Hanya saja, dia menyebut ada luka di wajah Akseyna.

Mati tidak wajar disebabkan beberapa hal, bisa saja bunuh diri. Selain itu hasil autopsi ada air di paru-paru. Selain itu kami masih menunggu detail tulisan tangan saksi ahli grafologi. Dan ada bbrp hal lain yg kami selidiki," tambahnya.

Meski demikian, polisi tetap belum akan menyimpulkan bahwa Akseyna dibunuh. Yang jelas, kata dia, pihaknya akan menggali lebih dalam kematian Akseyna, siapa dan apa yang menyebabkan dia tewas tenggelam dengan pemberat batu di Danau UI.

"Kasus ini dibuka ulang, penyelidikan dan penyidikan sedang dikembangkan, kami dalam tahap penyelidikan agar membuat terang penyelidikan, nanti apa betul terjadi tindak pidana, kami akan lakukan langkah-langkah dalam rangka mencari tersangka," tutupnya.

sumber: Merdeka.com
 

Posting Komentar

 
Top