BANDA ACEH, KOMPAS.com — Sekitar 90 persen warga Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, masih mengungsi ke daerah pegunungan karena mereka merasa khawatir bakal terjadi gelombang laut tsunami pascagempa bumi hari Rabu (7/4/2010) pagi.



Sekretaris Panglima Laot (lembaga adat laut) Kecamatan Teupah Selatan Irfanuddin saat dihubungi dari Banda Aceh mengatakan, masyarakat hingga Rabu pagi masih merasa takut karena tanda-tanda gelombang tsunami akan terjadi sebab air laut naik 1 meter.



Irfanuddin mengungkapkan, air laut naik turun sebanyak enam kali. Akibat air laut naik, perahu nelayan sekitar 60 unit yang terbuat dari fiber rusak karena terempas ke darat. Sementara itu, ada pabrik es milik nelayan setempat yang berkapasitas satu ton per hari rusak berat akibat gempa bumi.



Akibat gempa bumi pada Rabu pagi itu, para nelayan tidak jadi melaut. Adapun nelayan-nelayan yang sudah melaut langsung balik ke darat.



Sementara itu, kondisi di pantai barat selatan Aceh hingga berita ini diturunkan sudah kembali nomal, antara lain ditandai dengan sekolah-sekolah yang tetap melakukan kegiatan belajar-mengajar. Demikian juga para pegawai negeri sipil tetap berkantor dan melakukan apel sebelum mereka mulai bekerja.(kompas)

Posting Komentar

 
Top