VIVAnews - Demonstran kaos merah di Thailand harus bersiap menghadapi pesaing mereka, kelompok kaos kuning. Jika kaos merah menuntut Pemilu segera diadakan, maka kaos kuning menuntut kaos merah menghentikan aksinya.



Kelompok kaos kuning juga berjanji akan mengambil tindakan untuk merespon aksi unjuk rasa demonstran kaos merah yang telah berlangsung sejak pertengahan Maret lalu. Kelompok kaos kuning, atau Peoples' Alliance for Democracy (PAD), merupakan gerakan politik para tokoh yang terkait dengan kerajaan, pebisnis, dan kelas menengah masyarakat urban.



Hari ini, sekitar 3 ribu anggota kelompok kaos kuning hari ini berkumpul di Bangkok, Minggu 18 April 2010. "Kami memberi waktu tujuh hari pada pemerintah untuk mengembalikan perdamaian ke negara ini atau kami, anggota PAD, akan melaksanakan tugas kami di bawah konstitusi," kata pemimpin PAD, Chamlong Srimuang, seperti dikutip dari laman stasiun televisi BBC. "Siapkan diri kalian untuk menghadapi aksi unjuk rasa terbesar saat kami kembali makan dan tidur di jalanan."



Kaos kuning menentang kelompok pro-Thaksin, National United Front of Democracy Against Dictatorship (UDD), yang sebagian besar adalah rakyat pedesaan dan berasal dari masyarakat ekonomi bawah. Juru bicara kaos kuning, Parnthep Pourpongpan, menambahkan, "Dalam tujuh hari kami harap pemerintah bisa segera menangani teroris dari Thaksin, atau kalau tidak kami akan menunjukkan suara kami untuk melindungi negara dan keluarga kerajaan."





Gelombang demonstran kaos kuning melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di jalanan ibukota Bangkok menjelang kudeta yang menjungkalkan Thaksin pada 2006, dan juga para sekutunya pada 2008.



Aksi pemrotes kaos kuning, yang mendapat dukungan kalangan elit Thailand, berdiam diri sejak reli kaos merah dimulai pada pertengahan Maret lalu dan low profile meski terjadi bentrokan antara kaos merah dengan militer pada akhir pekan lalu, hingga menyebabkan 20-an orang tewas. Demonstran kaos merah tersebut menuntut agar PM Abhisit Vejjajiva mundur dan parlemen dibubarkan.



• VIVAnews

Posting Komentar

 
Top