Sumber berita

Pelatih AS Roma, Claudio Ranieri, kecewa timnya kalah 2-3 di kandang saat menjamu Panathinaikos di leg kedua 16 besar Liga Europa, Kamis atau Jumat (26/2) dini hari WIB. Apalagi, kekalahan itu membuat mereka tersingkir. Ini, katanya, karena ada kegilaan sesaat yang berbuah petaka.



Sebelumnya di kandang Panathinaikos di leg pertama, Roma juga kalah dengan skor yang sama. Sehingga, Roma kalah agregat 4-6 dari klub Yunani itu.



Padahal, sebenarnya Roma sudah unggul lebih dulu lewat gol John Arne Riise. Jika Roma mampu mempertahankan keunggulan 1-0 saja, maka mereka yang lolos karena unggul gol tandang.



Itu yang membuat Ranieri menyesar. Menurutnya, timnya seperti membuang rezeki yang sudah di depan mata. Sebab, kemudian Roma seperti kesulitan. Bahkan, Daniele De Rossi membuat pelanggaran, hingga Roma dihukum penalti.



"Kami punya penyakit gila selama empat menit saat tampil di Athena, juga di sini (Roma, Red). Kami harusnya bersikap lebih baik saat memimpin pertandingan. Sebab, dalam sepak bola internasional, tim tak boleh melakukan kesalahan sekecil apa pun," ujarnya.



"Panathinaikos sebenarnya bisa kami kalahkan. Tapi, kami harus menerima hasil buruk ini. Ini memalukan buat kami di depan suporter," sesalnya lagi.



Seminggu sebelumnya, Ranieri menyatakan bahwa Liga Europa merupakan target Roma. Kini, target itu sudah melayang. "Kami ingin bermain sebaik mungkin. Stadion penuh dengan suporter dan suasananya mengagumkan. Tapi, sangat menyesalkan kami membuang kesempatan," katanya.



"Setelah unggul 1-0, permainan kami kurang rapi. Kami malah membuat pelanggaran yang menyebabkan hukuman penalti. Kemudian, kami membiarkan mereka mencetak gol lagi. Sebenarnya, pertandingan sudah di tangan kami, tapi kami kepeleset," tambahnya.



Ranieri pun terpaksa harus menatap ke depan dan melupakan Liga Europa. "Sekarang, kami harus konsentrasi di Serie-A dan Coppa Italia. Minggu ini ada pertandingan besar lawan Napoli."

Posting Komentar

 
Top