Serangan bom bunuh di kantor perwakilan Badan PBB Urusan Pangan (World Food Programme) di Islamabad, Pakistan, ternyata berawal dari lengahnya pengamanan gedung. Pelaku bom bunuh diri berhasil masuk gedung setelah mengelabui petugas keamanan bahwa dirinya harus segera ke kamar kecil untuk buang hajat.



Laman harian The Telegraph mengungkapkan bahwa teror bom yang berlangsung Senin sore, 5 Oktober 2009 waktu setempat, merenggut nyawa lima korban, yang semuanya staf FAO. Seorang berasal dari Irak dan empat asal Pakistan.



Pelaku, yang berpakaian mirip tentara, diperbolehkan masuk gedung yang dijaga ketat. Menurut penyelidikan sementara, pelaku yang turut tewas itu berhasil meyakinkan petugas bahwa dia harus segera ke toilet.



Kini, pihak berwenang Pakistan terus melakukan penyelidikan, termasuk menanyai para petugas jaga yang lalai menjalankan tugas mereka dengan membolehkan orang asing bisa masuk ke gedung tanpa memakai tanda pengenal khusus.



Serangan itu terjadi saat dua pejabat tinggi Inggris tengah berada di Islamabad untuk kunjungan kerja selama dua hari. Mereka adalah Menteri Dalam Negeri Alan Johnson, dan Menteri Pertahanan Bob Ainsworth.



Tak jelas apakah serangan bom bunuh diri di kantor World Food Program terkait dengan misi lembaga itu di Pakistan atau karena bermotif ingin membunuh orang-orang asing yang bekerja di sana.



Namun, yang jelas, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, marah atas insiden itu. "Ini merupakan kejahatan yang keji kepada mereka yang bekerja tak kenal lelah untuk membantu kaum miskin dan rentan di Pakistan," kata Ban di Jenewa, Swiss.



Sementara ini, PBB menutup semua kantor perwakilannya di Pakistan.





• VIVAnews

Posting Komentar

 
Top