Rencana mendatangkan bintang film porno Maria Ozawa alias Miyabi oleh Maxima Pictures, akan memicu aktivitas masyarakat Indonesia untuk melihat siapa sosok Miyabi, dengan cara mengakses film porno yang dibintanginya.



"Ketika terjadi pro kontra seperti maka masyarakat akan penasaran siapa miyabi. Jawabannya ya membuka internet dan melihat film pornonya," kata Seno Aji, salah satu senias dari Yogyakarta, Kamis, 1 Oktober 2009.



Cerita menculik Miyabi kata Seno adalah sebuah bentuk kreativitas dari seseorang untuk menghindari pro kontra di masyarakat dengan cara mengangkat sisi humanisnya Miyabi.





"Meski menganggkat sisi humanisnya, namun saya tidak setuju. Walaupun saya tidak bisa berbuat banyak karena ada lembaga dan Undang-Undang yang mengatur pelarangan sebuah film"tandasnya



Sutradara film yang terkenal namun enggan hidup di Jakarta ini mengungkapkan bahwa pembuatan sebuah film juga harus memperhatikan aspek norma, budaya yang ada di Indonesia, jangan sampai pembuatan sebuah film melukai norma yang ada di Indonesia baik secara tidak langsung.



"Miyabi sebagai bintang film porno di Jepang secara tidak langsung melukai norma yang ada di Indonesia. Lebih baik tidak menggunakan bintang Miyabi. Meski dirinya tak bisa melarang film itu diproduksi"tambahnya.



• VIVAnews

Posting Komentar

 
Top