Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan memboyong kereta api (KA) kuno yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Menurut rencana kereta yang sering disebut sepur kluthuk tersebut akan didatangkan ke Solo Oktober mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajat mengatakan kereta api yang pernah digunakan Presiden pertama Ir Soekarno tersebut akan difungsikan sebagai kereta wisata, seperti halnya kereta Jaladara.
"Kami telah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait rencana pengoperasian sepur kluthuk TMII di Kota Solo. Sepur TMII dari segi usia sama seperti sepur kluthuk Jaladara. Bahkan punya nilai sejarah, karena dulu pernah digunakan Presiden Soekarno," ujar Herman, Rabu (16/9).
Menurut Herman, sama seperti KA Jaladara, KA dari TMII juga akan melewati rute dari Stasiun Puwosari hingga Stasiun Kota Sangkrah yang berjarak kurang lebih 5.6 kilometer. Rute ini melintasi tengah kota, Jalan Slamet Riyadi dan singgah di beberapa tempat di antaranya adalah Kampung Batik Laweyan, Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Museum Radya Pustaka, Museum Batik, Pasar Antik, Keraton, dan lain-lain.
"KA dari TMMI baru akan beroperasi tahun depan. Sebelum beroperasi, PT KAI akan melakukan perbaikan lokomotif tersebut di Depo Solo Balapan. Kereta akan diboyong ke Solo pada Oktober mendatang. Biaya pengiriman ke Solo serta perbaikan hingga siap dioperasionalkan menelan dana Rp 8 miliar. Dana tersebut bersumber dari pemerintah pusat," jelas Herman.
Pengiriman lokomotif dari TMII ke Solo, lanjut Herman akan dinaikkan ke atas gerbong terbuka KA barang, agar tak mengganggu arus lalu lintas di jalan raya.
Herman menambahkan, KA kuno dari TMII tersebut sebagai pengganti KA dari Museum Kereta Api Ambarawa yang batal diboyong ke Solo dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya, kerusakan kereta terlalu parah sehingga diganti lokomotif yang berada di koleksi TMII.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajat mengatakan kereta api yang pernah digunakan Presiden pertama Ir Soekarno tersebut akan difungsikan sebagai kereta wisata, seperti halnya kereta Jaladara.
"Kami telah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait rencana pengoperasian sepur kluthuk TMII di Kota Solo. Sepur TMII dari segi usia sama seperti sepur kluthuk Jaladara. Bahkan punya nilai sejarah, karena dulu pernah digunakan Presiden Soekarno," ujar Herman, Rabu (16/9).
Menurut Herman, sama seperti KA Jaladara, KA dari TMII juga akan melewati rute dari Stasiun Puwosari hingga Stasiun Kota Sangkrah yang berjarak kurang lebih 5.6 kilometer. Rute ini melintasi tengah kota, Jalan Slamet Riyadi dan singgah di beberapa tempat di antaranya adalah Kampung Batik Laweyan, Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Museum Radya Pustaka, Museum Batik, Pasar Antik, Keraton, dan lain-lain.
"KA dari TMMI baru akan beroperasi tahun depan. Sebelum beroperasi, PT KAI akan melakukan perbaikan lokomotif tersebut di Depo Solo Balapan. Kereta akan diboyong ke Solo pada Oktober mendatang. Biaya pengiriman ke Solo serta perbaikan hingga siap dioperasionalkan menelan dana Rp 8 miliar. Dana tersebut bersumber dari pemerintah pusat," jelas Herman.
Pengiriman lokomotif dari TMII ke Solo, lanjut Herman akan dinaikkan ke atas gerbong terbuka KA barang, agar tak mengganggu arus lalu lintas di jalan raya.
Herman menambahkan, KA kuno dari TMII tersebut sebagai pengganti KA dari Museum Kereta Api Ambarawa yang batal diboyong ke Solo dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya, kerusakan kereta terlalu parah sehingga diganti lokomotif yang berada di koleksi TMII.
[Okz/hhw]
Posting Komentar