BATAM - Dua dari lima pesawat tempur milik TNI AU
jenis Hawk 100/200 Skuadron 12 Pekanbaru, Riau, berhasil memaksa sebuah
pesawat komersil asing yang melintas terbang memasuki wilayah Kepulauan
Riau (Kepri) tanpa izin mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, Kamis
(27/8/2015) kemarin.
Sang pilot pesawat asing kemudian disergap dan diperiksa begitu sampai di darat.
Aksi penyergapan pesawat asing di langit Indonesia, adalah simulasi latihan kesiapsiagaan TNI Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) selama empat hari. Dalam simulasi itu, pesawat komersial asing diperankan oleh pesawat Hercules milik TNI.
"Ini latihan kesiapsiagaan TNI Komando Pertahanan Udara Nasional. Tujuannya untuk melihat kesiapan anggota dan peralatan dalam mengamankan wilayah udara NKRI," kata Komandan Skadron 12 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Letkol Penerbang Jajang Setiawan di ruang VVIP Bandara Hang Nadim.
Dia mengatakan, latihan tersebut melibatkan 95 personel, termasuk lima pesawat Hawk 100/200, satu CN295, satu Hercules C-130, dan satu helikopter.
Jajang mengatakan, dalam latihan tersebut digambarkan ada sebuah pesawat tidak dikenal masuk wilayah udara Kepri. Keberadaanya terdeteksi oleh Satuan Radar 213 Bintan, yang kemudian dilaporkan ke Skadron 12 Pekanbaru.
Selanjutnya diperintahkan untuk menerjunkan satuan tempur sergap Skuadron 12 Pekanbaru untuk melakukan intersep (pengejaran).
Saat sudah berhasil mendekati pesawat tersebut, kemudian penerbang memerintahkan dan menggiring pesawat tersebut untuk mendaratkan pesawat di Bandara Hang Nadim.
Di bandara, personel Lanud Tanjungpinang sudah siap melakukan protap pengamanan dan pemeriksaan terhadap kru pesawat mulai dari pilot dan copilot.
Dari staf intel, staf POM, hukum dan kesehatan selanjutnya melaporkan hasil ke Kepala Dinas Operasi, kemudian dilaporkan ke Komandan Lanud Tanjungpinang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Komandan Lanud Tanjungpinang Letkol Penerbang I Ketut Wahyu Wijaya mengatakan, latihan ini juga upaya menunjukan eksistensi dan kedaulatan wilayah yuridiksi Indonesia.
Latihan tersebut, kata dia, juga melibatkan sistem pertahanan udara nasional termasuk radar di Ranai dan Bintan.
Dia mengatakan, kegiatan tersebut juga sekaligus untuk melakukan patroli pada wilayah Indonesia, khususnya perbatasan dengan Singapura dan Malaysia.
Saat ini, di Bandara Hang Nadim sudah parkir pesawat tempur Hawk buatan Inggris jenis TT- 0214, TT-0202, TT 0209, TT-0103, TT-0210. Keseluruhan pesawat tersebut akan menggelar latihan selama empat hari sampai ke Natuna. Armada pesawat ini sekaligus memantau kegiatan udara di Kepri.
Sang pilot pesawat asing kemudian disergap dan diperiksa begitu sampai di darat.
Aksi penyergapan pesawat asing di langit Indonesia, adalah simulasi latihan kesiapsiagaan TNI Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) selama empat hari. Dalam simulasi itu, pesawat komersial asing diperankan oleh pesawat Hercules milik TNI.
"Ini latihan kesiapsiagaan TNI Komando Pertahanan Udara Nasional. Tujuannya untuk melihat kesiapan anggota dan peralatan dalam mengamankan wilayah udara NKRI," kata Komandan Skadron 12 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Letkol Penerbang Jajang Setiawan di ruang VVIP Bandara Hang Nadim.
Dia mengatakan, latihan tersebut melibatkan 95 personel, termasuk lima pesawat Hawk 100/200, satu CN295, satu Hercules C-130, dan satu helikopter.
Jajang mengatakan, dalam latihan tersebut digambarkan ada sebuah pesawat tidak dikenal masuk wilayah udara Kepri. Keberadaanya terdeteksi oleh Satuan Radar 213 Bintan, yang kemudian dilaporkan ke Skadron 12 Pekanbaru.
Selanjutnya diperintahkan untuk menerjunkan satuan tempur sergap Skuadron 12 Pekanbaru untuk melakukan intersep (pengejaran).
Saat sudah berhasil mendekati pesawat tersebut, kemudian penerbang memerintahkan dan menggiring pesawat tersebut untuk mendaratkan pesawat di Bandara Hang Nadim.
Di bandara, personel Lanud Tanjungpinang sudah siap melakukan protap pengamanan dan pemeriksaan terhadap kru pesawat mulai dari pilot dan copilot.
Dari staf intel, staf POM, hukum dan kesehatan selanjutnya melaporkan hasil ke Kepala Dinas Operasi, kemudian dilaporkan ke Komandan Lanud Tanjungpinang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Komandan Lanud Tanjungpinang Letkol Penerbang I Ketut Wahyu Wijaya mengatakan, latihan ini juga upaya menunjukan eksistensi dan kedaulatan wilayah yuridiksi Indonesia.
Latihan tersebut, kata dia, juga melibatkan sistem pertahanan udara nasional termasuk radar di Ranai dan Bintan.
Dia mengatakan, kegiatan tersebut juga sekaligus untuk melakukan patroli pada wilayah Indonesia, khususnya perbatasan dengan Singapura dan Malaysia.
Saat ini, di Bandara Hang Nadim sudah parkir pesawat tempur Hawk buatan Inggris jenis TT- 0214, TT-0202, TT 0209, TT-0103, TT-0210. Keseluruhan pesawat tersebut akan menggelar latihan selama empat hari sampai ke Natuna. Armada pesawat ini sekaligus memantau kegiatan udara di Kepri.
Posting Komentar