DPR lagi-lagi menjadi sorotan. Masih hangat soal kontroversi 7 proyek termasuk gedung baru yang akan menghabiskan dana Rp 1,6 triliun, kini diketahui DPR tengah menganggarkan Rp 12 miliar lebih untuk pembelian kasur bagi para anggotanya. Kasur-kasur itu akan ditempatkan di rumah dinas anggota.
Anggaran pembelian kasur sebesar Rp.12.452.495.000 itu diungkap oleh Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Sabtu (22/8).
Uchok mempertanyakan jumlah fantastis itu. "Masak DPR mau beli tempat tidur kasur, memang anggota dewan itu mau tidur atau mau bekerja?" kata Uchok.
Uchok menjelaskan, pembelian kasur itu akan disebar di puluhan rumah jabatan anggota di kawasan Kalibata dan Ulujami. "Kalau disimulasi, alokasi anggaran untuk Kalibata dan Ulujami sebesar Rp 1,1 miliar, maka setiap rumah jabatan DPR, atau untuk satu orang anggota dewan pembelian kasur sebesar Rp 19 juta."
Uchok membuat perincian alokasi anggaran pembelian kasur itu sebagai berikut:
1). Pengadaan Spring Bed Rumah Jabatan Anggota DPR RI Kalibata Rp 10.304.525.000
2). Pengadaan Spring Bed Rumah Jabatan Anggota DPR RI Ulujami sebesar Rp 847.110.000
3). Pengadaan Spring Bed Wisma Griya Sabha sebesar Rp 1.300.860.000
"Kami dari Center for Budget Analysis meminta kepada sekjen DPR dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto untuk segera membatalkan lelang kasur atau pengadaan spring bed ini, karena, hanya menghambur-hamburkan uang negara saja, dan memperlihatkan kemewahan DPR di depan publik," pungkasnya.
Anggota DPR mengaku tidak tahu anggaran kasur Rp 12 miliar itu.
[Mdk/bal]
Posting Komentar