Bangkai pesawat, antara bisnis dan estetika
Sepuluh bangkai pesawat Batavia Air yang teronggok di Rescue and Fire Fighting Unit menjadi saksi bisu kerasnya persaingan di bisnis sektor penerbangan. Batavia Air berhenti beroperasi 2013 setelah 11 tahun mengarungi langit Indonesia.
Bangkai-bangkai pesawat lainnya seperti Kartika Airlines, Mandala, dan Merpati Airline yang juga 'terkubur' di sana ikut menambah panjang daftar maskapai yang terkapar tak berdaya menghadapi persaingan bisnis.
Sebelum digiring ke Rescue and Fire Fighting Unit, bangkai-bangkai pesawat tersebut terparkir di hanggar sisi landasan. Angkasa Pura selaku otoritas pengelola bandara risih dengan menumpuknya pesawat-pesawat yang sudah tak sanggup terbang lagi.
"Jadi ini pesawat yang tidak operasional, sudah mangkrak. Tapi dia masih menempati sisi utara bandara. Dibawalah ke tempat kemarin karena sisi paling pojok," ujar juru bicara Angkasa Pura II Ahmad Syahir kepada merdeka.com di Jakarta, Rabu (24/6).
Dari pernyataan Syahrir tersirat jelas alasan pengelola bandara menyingkirkan rongsokan pesawat dari tempat parkir di sekitar landasan bandara bintang 3 versi Skytrax ini. Bangkai pesawat dari maskapai yang sudah bangkrut tak boleh terparkir di sekitar landasan karena tidak membayar uang parkir ke Angkasa Pura II.
(Merdeka.com)
Posting Komentar