PUTRAJAYA - Kapal tanker milik Malaysia, MT Orkim
Harmony, yang membawa lima anak buah kapal (ABK) asal Indonesia
dinyatakan hilang dan diduga disembunyikan di wilayah Indonesia. Kapal
tanker yang membawa minyak senilai 21 juta ringgit atau sekira Rp73,5
miliar tersebut diduga hilang karena dirampok oleh bajak laut.
Wakil Direktur Jenderal Badan Pengawasan Maritim Malaysia (APMM), Laksamana Madya Maritim Datuk Ahmad Puzi Ab Kahar, mengungkapkan kemungkinan kapal tersebut disembunyikan bajak laut di perairan Anambas dan Kepulauan Natuna, Indonesia. Dia juga menyampaikan kemungkinan kapal itu mencapai Kalimantan dan Jakarta.
"Jika kapal tersebut berbelok ke kanan sebelum mencapai perairan Sarawak, kapal akan menuju Pontianak, Kalimantan, atau ke arah bawah menuju Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta," terangnya, seperti dikutip dari Bernama, Selasa (16/6/2015).
Ahmad Puzi mengatakan, MT Orkim Harmony yang membawa 22 ABK merupakan kapal milik Magna Meridian Sdn Bhd. Sementara bensin RON 95 seberat 5.879 metrik ton yang dibawa adalah milik Petronas.
Berdasarkan modus operandi dari kasus perampokan kapal sebelumnya, dia menyimpulkan bensin yang dibawa akan dipindahkan ke kapal tanker lain yang sudah menunggu di tengah laut. Lalu para ABK akan dilepaskan dan diminta membawa kapal ke pelabuhan terdekat.
Kapal tanker MT Orkim Harmony sendiri sedang berlayar dari Selat Malaka menuju Kuantan ketika dinyatakan hilang. Kapal tersebut membawa 22 ABK yang terdiri dari lima warga negara Indonesia (WNI), 16 warga Malaysia, dan seorang warga Myanmar.
Lima WNI yang hilang adalah Bambang Suryawan (43), Iwan Asriadi (39), Nelson Hasiholan Sitorus (35), Ntan Kombongan (30), dan Mawit Matin (46). (Okezone.com)
Wakil Direktur Jenderal Badan Pengawasan Maritim Malaysia (APMM), Laksamana Madya Maritim Datuk Ahmad Puzi Ab Kahar, mengungkapkan kemungkinan kapal tersebut disembunyikan bajak laut di perairan Anambas dan Kepulauan Natuna, Indonesia. Dia juga menyampaikan kemungkinan kapal itu mencapai Kalimantan dan Jakarta.
"Jika kapal tersebut berbelok ke kanan sebelum mencapai perairan Sarawak, kapal akan menuju Pontianak, Kalimantan, atau ke arah bawah menuju Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta," terangnya, seperti dikutip dari Bernama, Selasa (16/6/2015).
Ahmad Puzi mengatakan, MT Orkim Harmony yang membawa 22 ABK merupakan kapal milik Magna Meridian Sdn Bhd. Sementara bensin RON 95 seberat 5.879 metrik ton yang dibawa adalah milik Petronas.
Berdasarkan modus operandi dari kasus perampokan kapal sebelumnya, dia menyimpulkan bensin yang dibawa akan dipindahkan ke kapal tanker lain yang sudah menunggu di tengah laut. Lalu para ABK akan dilepaskan dan diminta membawa kapal ke pelabuhan terdekat.
Kapal tanker MT Orkim Harmony sendiri sedang berlayar dari Selat Malaka menuju Kuantan ketika dinyatakan hilang. Kapal tersebut membawa 22 ABK yang terdiri dari lima warga negara Indonesia (WNI), 16 warga Malaysia, dan seorang warga Myanmar.
Lima WNI yang hilang adalah Bambang Suryawan (43), Iwan Asriadi (39), Nelson Hasiholan Sitorus (35), Ntan Kombongan (30), dan Mawit Matin (46). (Okezone.com)
Posting Komentar