WASHINGTON – Pemimpin NATO mengatakan negara-negara sekutu tidak akan dipaksa berlomba menambah senjata baru untuk menangani agresi Rusia. Namun, agresi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina memaksa NATO menjaga pertahanan anggotanya.
Sementara Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana pengiriman tank dan senjata berat ke anggota NATO yang berada di dekat perbatasan Rusia pada pekan ini. Setelah itu, Pemerintah Rusia menjadi panas. Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia akan menambah 40 rudal nuklir lagi jika AS melakukan itu.
“Kami tidak akan terbawa arus lomba melengkapi persenjataan baru. Namun, kami harus mengamankan negara-negara sekutu kami,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan, seperti diberitakan Reuters, Kamis (25/6/2015).
Seorang pejabat Rusia pekan lalu menuduh NATO memaksa mereka untuk terus meningkatkan persenjataan dengan melakukan kegiatan militer di perbatasan dekat negara penghasil gas itu.
Namun, Stoltenberg mengatakan keputusan untuk mengirim perlengkapan ke Eropa Timur sebagai respons dari agresi yang dilakukan Rusia.
Dia menuturkan, menteri pertahanan telah sepakat meningkatkan kekuatan NATO, termasuk wilayah udara, maritim, dan operasi spesial. Pasukan NATO akan bertambah menjadi 40.000 dari 13.000 prajurit.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Ash Carter, yang menghadiri pertemuan tingkat menteri anggota NATO, mengatakan para negara Balitik seperti Estonia, Latvia, Lithuania, Bulgaria, Rumania, dan Polandia sepakat menampung senjata serta perlengkapan tempur yang dikirim AS. (Okezone.com)
Posting Komentar