KAIRO – Pesawat tipe Airbus A321 milik Maskapai Metrojet Kogalymavia yang membawa 224 penumpang dipastikan jatuh di wilayah Sinai, Mesir, pada Sabtu 31 Oktober. Otoritas keamanan Mesir sejauh ini telah menemukan 129 jenazah penumpang pesawat.
Namun, hingga kini belum diketahui pasti penyebab jatuhnya pesawat yang lepas landas dari Bandara Sharm el Sheikh, Mesir, menuju St. Petersburg, Rusia itu. Berikut kronologi peristiwa jatuhnya pesawat komersial Rusia dengan nomor penerbangan 7K-9268, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (1/11/2015).
Pada Sabtu 21 Oktober 2015 pukul 05.51 waktu Mesir (sekira 11.00 WIB) pesawat milik Maskapai Metrojet dengan nomor penerbangan 7K-9268 lepas landas dari Bandara Sharm el Sheikh, untuk menuju St. Petersburg, Rusia.
Sekira 23 menit setelah lepas landas, pesawat itu hilang dari pantauan radar petugas Air Traffic Control (ATC) Bandara Mesir. Berdasarkan pernyataan Kementerian Penerbangan Sipil Mesir, pesawat 7K-9268 hilang dari pantauan radar ketika mencapai ketinggian 31.000 kaki.
Namun, berdasarkan pantauan dari FlightRadar24, pesawat itu diketahui turun dari ketinggian 31.000 kaki sesaat setelah Kementerian Penerbangan Sipil Mesir menyatakan pesawat hilang dari radar. Pesawat itu turun dengan cepat sekira 6.000 kaki per menit. Beberapa menit setelah itu, pesawat maskapai Rusia itu juga hilang dari pantauan FlightRadar24.
Beberapa menit setelahnya, Pemerintah Mesir mengumumkan keadaan darurat, dan otoritas keamanan setempat memastikan bahwa pesawat yang mengangkut 224 penumpang itu telah jatuh, setelah tim penyelamat yang diperintahkan Pemerintah Mesir menemukan jasad utuh penumpang dan puing-puing pesawat.
“Saya kini telah melihat dengan mata kepala saya sendiri tragedi jatuhnya pesawat itu. Petugas keamanan kami telah menemukan 129 jasad yang diyakini merupakan penumpang pesawat,” ucap seorang petugas keamanan Mesir melalui sambungan telefon kepada media.
“Pesawat itu terbelah menjadi dua bagian. Bagian yang kecil pada ekor diketahui terbakar, sedangkan bagian yang lebih besar yakni badan pesawat menabrak sebuah batu besar. Kami yakin masih ada yang terjebak di bagian badan pesawat karena melihat penumpang yang masih terikat di kursinya, namun kemungkinan mereka masih selamat sangat kecil,” sambungnya.
Mendengar kabar tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin berduka dan menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya bagi keluarga korban. Berdasarkan keterangan Otoritas Rusia, setidaknya ada 214 warga Rusia dan tiga warga Ukraina yang berada dalam pesawat nahas tersebut.
Posting Komentar