JAKARTA - Sebuah laporan dari Credit Suisse Wealth Report menemukan fakta baru yang cukup mencengangkan. Meskipun menjadi negara maju, namun pada kenyataanya orang miskin di Amerika Serikat (AS) lebih banyak dari China.
Jika diukur dari tingkat kekayaan, maka tidak ada satu pun orang China yang masuk data warga miskin yakni orang yang berada di posisi 10 persen terendah dari total kekayaan di seluruh dunia. Namun, ada 10 persen dari warga miskin tersebut berada di Amerika Utara bahkan di Eropa mencapai 20 persen. Jadi, dapat dipastikan jika orang-orang miskin di Amerika dan Eropa lebih banyak dari China.
Meskipun, jika dipikirkan hal ini sangat aneh, lantaran orang-orang China tidak hanya berada di negara tersebut, namun tersebar di berbagai negara. Bahkan, dikabarkan jika orang-orang China di seluruh dunia dikumpulkan, maka jumlah masyarakat miskinnya mungkin lebih banyak dari kedua benua tersebut dijadikan satu.
Lantas, apa menyebabkan kemiskinan ini? Ketimpangan? Pemaksaan dari kapitalis? Atau karena sesuatu yang dipilihkan Bernie atau Hillary bagi kita?
Melansir Forbes, jawabannya adalah karena Amerika dan Eropa telah mengembangkan sistem keuangan dan perbankan dengan cara yang hampir sebagian besar dunia ini tidak menerapkan atau belum menerapkanya.
Seperti yang Anda ketahui, Amerika memiliki populasi 10 persen dari orang-orang termiskin di dunia, namun di saat yang sama mereka juga memiliki 30 persen populasi orang terkaya di dunia.
Sementara Eropa, yang mungkin memiliki 20 persen populasi dari orang termiskin di dunia, juga memiliki populasi orang terkaya terbesar mencapai 35 persen. Sementara di China, mereka tidak memiliki masyarakat yang masuk dalam kategori termiskin di dunia, namun mereka memiliki 7-8 persen populasi orang terkaya di dunia.
Posting Komentar