JAKARTA – Kabut asap menjadi permasalahan utama yang saat ini harus dihadapi Indonesia dengan negara-negara tetangganya. Singapura makin menekan Indonesia karena pada Rabu 7 Oktober 2015 dirilis bukti terbaru bahwa pembakaran hutan ilegal masih dilakukan di Indonesia.
Foto udara ini menunjukkan pembakaran hutan di Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan Barat, asap mengepul dari hutan dan menunjukkan beberapa pohon yang sudah tumbang dan terbakar. Salah satu supermarket terbesar Singapura bahkan telah mengambil langkah untuk melarang produk dari salah satu perusahaan kertas Indonesia, yang dikabarkan menjadi salah satu penyebab pembakaran hutan ilegal di hutan Indonesia.
Sebenarnya, kabut asap bisa dikatakan adalah bencana tahunan yang sering terjadi akibat musim kering yang berkepanjangan serta pembakaran hutan ilegal. Peneliti cuaca memberi peringatan bahwa tahun ini bisa menjadi kabut asap terparah karena pengaruh cuaca El Nino yang membuat kondisi Indonesia sangat kering dan sulit jatuhnya hujan, sehingga memudahkan menyebarnya api di hutan-hutan Indonesia.
Bustan Maitar, Pimpinan proyek hutan Indonesia untuk Greenpeace Asia Tenggara, mengatakan,”Perusahaan-perusahaan merusak hutan dan mengeringkan lahan gambut sehingga membuat wilayah Indonesia menjadi bom karbon besar ditambah dengan musim kering kali ini membuat hutan dan lahan-lahan sangat kering memudahkan untuk terbakar,” dilansir dari The Star, Kamis (8/10/2015).
Warga Singapura banyak yang menekan pemerintahnya untuk menekan Indonesia menyelesaikan masalah kabut asap yang telah membuat tingkat udara di negara tersebut menjadi tidak sehat. Supermarket NTUC FairPrice, yang menjadi bagian BUMN Singapura menarik semua produk kertas dari salah satu perusahaan kertas Indonesia.
Posting Komentar