JAKARTA – Nada bicaranya mulai tegas. Ilham Ahmed menyangkal bahwa perempuan di negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) khususnya Timur Tengah mengalami diskriminasi.
Perempuan asal Sudan ini mengakui perempuan-perempuan di Timur Tengah tidak menikmati haknya seperti perempuan di negara-negara Eropa. Namun, Ilham Ahmed menegaskan bahwa perempuan di Timur Tengah sekarang sedang berada dalam momentum yang bagus untuk mendapatkan kesetaraan.
“Saya tidak bisa menggeneralisasi untuk kasus di Timur Tengah. Namun, sekarang mulai banyak perempuan yang mendapat posisi cukup tinggi di pemerintahan,” ujar Ilham dalam pertemuan di sebuah hotel di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa 13 Oktober 2015.
“Menurut data statistik juga, saat ini jumlah perempuan yang lulus dari universitas lebih tinggi dari laki-laki. Tentu saja keadaan sekarang berubah. Persepsi bahwa perempuan di Timur Tengah mengalami diskriminasi adalah persepsi lama,” ujar Ketua IPHRC -badan khusus di bawah OKI untuk masalah pendidikan Hak Asasi Manusia (HAM)- ini.
Namun, Ilham Ahmed tidak menampik kalau masih ada tantangan mengenai kesetaraan gender dan yang dihadapi perempuan di Timur Tengah, termasuk di Sudan, negara asalnya. Perempuan berkacamata ini yakin bahwa diskriminasi terhadap perempuan juga terjadi negara-negara Eropa bahkan Amerika Serikat (AS) sekalipun mereka sangat gencar mempromosikan kesetaraan gender. Hanya saja, media-media Barat menurutnya bias dan terlalu menyudutkan negara-negara Timur Tengah.
Posting Komentar