PADANG - Kabut asap mulai menyelimuti Kota Padang,
Sumatera Barat. BPBD setempat belum mengeluarkan status darurat kabut
asap, namun mengimbau warga mengurangi kegiatan di luar rumah. Kalaupun
keluar rumah, sebaiknya menggunakan masker.
Pada Selasa pagi, kabut asap mulai mengganggu jarak pandang di wilayah Kota Padang. Padang menjadi salah satu daerah yang terkena kabut asap, setelah terdeteksi delapan titik panas (hot spot) yang tersebar di tiga kabupaten di provinsi itu.
Hasil pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang, kabut asap juga terjadi di Dhamasraya dan Sijunjung. Dua daerah itu merupakan daerah terparah di Sumbar yang terkena kabut asap.
“Kabut asap melanda wilayah Sumbar merupakan imbas dari perputaran arah angin yang berada di barat daya ke barat laut utara, mengarah ke Riau dan berimbas ke Sumatera Barat,” ujar Sekretaris BPBD Kota Padang, Eliyusman.
Guna mengantisipasi dampak kabut asap, BPBD Padang mengimbau warga untuk mengurangi kegitan di lur rumah. Dan menggunakan masker jika berada di luar. “Status darurat kabut asap belum dikeluarkan,” pungkasnya.
Pada Selasa pagi, kabut asap mulai mengganggu jarak pandang di wilayah Kota Padang. Padang menjadi salah satu daerah yang terkena kabut asap, setelah terdeteksi delapan titik panas (hot spot) yang tersebar di tiga kabupaten di provinsi itu.
Hasil pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang, kabut asap juga terjadi di Dhamasraya dan Sijunjung. Dua daerah itu merupakan daerah terparah di Sumbar yang terkena kabut asap.
“Kabut asap melanda wilayah Sumbar merupakan imbas dari perputaran arah angin yang berada di barat daya ke barat laut utara, mengarah ke Riau dan berimbas ke Sumatera Barat,” ujar Sekretaris BPBD Kota Padang, Eliyusman.
Guna mengantisipasi dampak kabut asap, BPBD Padang mengimbau warga untuk mengurangi kegitan di lur rumah. Dan menggunakan masker jika berada di luar. “Status darurat kabut asap belum dikeluarkan,” pungkasnya.
Posting Komentar