KABUL – Sebuah bom mobil dilaporkan meledak di luar salah satu rumah sakit di ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Sabtu 22 Agustus. Laporan tersebut disampaikan Kementerian Kesehatan Publik Afghanistan.
Dalam laporannya, ledakan bom itu diketahui menewaskan 12 orang, serta melukai sedikitnya 105 orang lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak. Otoritas keamanan Afghanistan menduga bom ini berasal dari gelombang serangan yang dilakukan oleh Taliban sebagai reaksi atas tewasnya pemimpin kelompok mereka, Mullah Omar.
“Kendaraan yang ditumpangi oleh warga negara asing (WNA) tampaknya yang menjadi target pengeboman,” ujar wartawan Al Jazeera, Jennifer Glasse, yang melaporkan dari Kota Kabul, Minggu (23/8/2015).
“Berdasarkan keterangan otoritas keamanan setempat, kendaraan WNA yang terkena serangan bom itu merupakan milik kontraktor sipil dari NATO,” sambungnya.
Otoritas keamanan setempat melaporkan, ada tiga kontraktor sipil dari NATO yang tewas, sedangkan sembilan orang lainnya merupakan warga Afghanistan. Sementara itu, salah seorang petugas keamanan mengatakan, ledakan besar itu berasal dari sebuah bom yang ditempatkan pada sebuah mobil Toyota sedan.
Seorang saksi yang berada dekat lokasi kejadian mengatakan, para tim medis menandu korban-korban yang terluka, jalan-jalan dipenuhi dengan pecahan kaca, dan sebuah mobil hancur akibat ledakan.
Sebelumnya, aksi pengeboman memang telah meningkat di ibu kota Afghanistan sejak Taliban mengkonfirmasi tewasnya pemimpin mereka, Mullah Omar, dua tahun lalu. Beberapa pengamat menilai, gelombang serangan bom itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa mereka tetap kuat meski tidak lagi dipimpin oleh Mullah Omar.
Posting Komentar