JAKARTA – Wacana pembangunan gedung baru DPR disikapi secara objektif oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sekjen PDIP Hasto Kristianto menilai, gedung baru DPR bukan semata-mata karena kebutuhan ruangan untuk anggota DPR, namun harus dilihat sebagai wujud menghargai sejarah.
Seperti diketahui, pembangunan gedung baru untuk menggantikan gedung lama, yang rencananya akan dijadikan sebagai museum. Gedung lama DPR menurut Hasto merupakan sebuah saksi sejarah dan warisan budaya.
"Gedung baru DPR sebagai pusat awal, mimpi bangsa, revolusi perangi imperialisme dan kapitalisme, sementara gedung lama merupakan saksi sejarah. Bagian dari revolusi mental. Ada monumen dan museum sifatnya hidup " katanya kemarin.
Hasto menambahkan bangsa ini memerlukan mercusuar. Sehingga ia menilai perlunya perbaikan dilakukan pada gedung DPR lama.
"Saya sendiri melihat di DPR itu sudah ada retak - retak perlu perbaikan. DPR RI juga menunjukan citra, kebutuhan infrastruktur agar dapat berjalan baik diperlukan," katanya.
Sekjen PDIP Hasto Kristianto menilai, gedung baru DPR bukan semata-mata karena kebutuhan ruangan untuk anggota DPR, namun harus dilihat sebagai wujud menghargai sejarah.
Seperti diketahui, pembangunan gedung baru untuk menggantikan gedung lama, yang rencananya akan dijadikan sebagai museum. Gedung lama DPR menurut Hasto merupakan sebuah saksi sejarah dan warisan budaya.
"Gedung baru DPR sebagai pusat awal, mimpi bangsa, revolusi perangi imperialisme dan kapitalisme, sementara gedung lama merupakan saksi sejarah. Bagian dari revolusi mental. Ada monumen dan museum sifatnya hidup " katanya kemarin.
Hasto menambahkan bangsa ini memerlukan mercusuar. Sehingga ia menilai perlunya perbaikan dilakukan pada gedung DPR lama.
"Saya sendiri melihat di DPR itu sudah ada retak - retak perlu perbaikan. DPR RI juga menunjukan citra, kebutuhan infrastruktur agar dapat berjalan baik diperlukan," katanya.
Posting Komentar