SAN FRANCISCO—Layanan streaming musik Apple Inc telah menarik lebih dari 11 juta anggota pada periode percobaan layanan baru mereka ini.
Apple Music membuka masa percobaan selama tiga bulan tanggal 30 Juni.
Hampir 2 juta orang mendaftar untuk mencoba secara gratis paket
keluarga, yang berharga $14.99 (Rp 202 ribu) per bulan yang dapat
digunakan hingga enam anggota keluarga, menurut perusahaan ini.
Toko online iTunes membantu merevitalisasi industri musik satu dekade lalu, tapi jumlah pengunduhan digital online telah menurun dalam beberapa tahun terakhir di tengah pergeseran tren ke arah streaming. Tidak seperti layanan streaming populer lainnya dari saingan seperti Spotify, layanan Apple tidak menawarkan streaming on-demand secara gratis, keputusan yang dipuji banyak pihak dalam industri musik.
Apple juga mengatakan toko aplikasi online-nya juga mencatat jumlah pengunjung terbanyak di bulan Juli, dengan nilai transaksi $1,7 miliar.
Namun walaupun transaksi di App Store meningkat, Apple masih menarik sebagian besar pendapatannya dari penjualan piranti kerasnya seperti iPhone.
Pada kuartal terakhir ini, pendapatan Apple meningkat 32,5 persen ke $49,61 miliar dari setahun sebelumnya, melampaui prediksi Wall Street sebesar $49,43 miliar.
Saham perusahaan ini anjlok akhir-akhir ini di tengah kekhawatiran mengenai bagaimana Apple dapat mengembangkan bisnisnya di China di tengah melambatnya laju perekonomian di negara tersebut.
(Voaindoneis/sw)
Toko online iTunes membantu merevitalisasi industri musik satu dekade lalu, tapi jumlah pengunduhan digital online telah menurun dalam beberapa tahun terakhir di tengah pergeseran tren ke arah streaming. Tidak seperti layanan streaming populer lainnya dari saingan seperti Spotify, layanan Apple tidak menawarkan streaming on-demand secara gratis, keputusan yang dipuji banyak pihak dalam industri musik.
Apple juga mengatakan toko aplikasi online-nya juga mencatat jumlah pengunjung terbanyak di bulan Juli, dengan nilai transaksi $1,7 miliar.
Namun walaupun transaksi di App Store meningkat, Apple masih menarik sebagian besar pendapatannya dari penjualan piranti kerasnya seperti iPhone.
Pada kuartal terakhir ini, pendapatan Apple meningkat 32,5 persen ke $49,61 miliar dari setahun sebelumnya, melampaui prediksi Wall Street sebesar $49,43 miliar.
Saham perusahaan ini anjlok akhir-akhir ini di tengah kekhawatiran mengenai bagaimana Apple dapat mengembangkan bisnisnya di China di tengah melambatnya laju perekonomian di negara tersebut.
(Voaindoneis/sw)
Posting Komentar