Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
menepati janjinya untuk memberikan nilai zakat yang dibayar sebesar dua
kali lipat dibanding tahun lalu lewat Badan Amil Zakat Infaq Shadaqah
(Bazis) DKI. Janji ini ditepati Ahok karena Baziz DKI bisa mewujudkan
penyaluran zakat dengan transaksi non tunai.
Untuk tahun ini, Ahok menyumbangkan zakat senilai Rp 50 juta. Sementara, tahun lalu, zakat yang diberikannya sebesar Rp 25 juta.
"Ini
kedua kali saya hadir di acara Baziz. Ya, jangan sekarang orang
nyumbang terus disuruh, disodorin, itu namanya tidak ikhlas. Kata Ustadz
Derry (Derry Sulaeman) yang ada namanya neken, neken namanya," kata
Ahok dalam kata sambutan acara Peduli Ramadan di Jakarta Convention
Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Ahok pun
menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Baziz yang berhasil
merealisasikan penyaluran zakat dengan transaksi non tunai. Jika dengan
mekanisme tunai, eks Bupati Belitung Timur itu khawatir ada
penyalahgunaan dengan unsur agama.
"Saya terima kasih Baziz yang
sudah tidak pakai cara kontan. Kenapa? Karena saya khawatir ada
penyalahgunaan. Kalau menipu orang gampang, paling gampang pakai unsur
agama. Jadi, hati-hati penipuan dalam unsur agama. Istilahnya kambing
berbulu domba. Ini kita nggak mau terjadi," tuturnya.
Dalam acara
Peduli Ramadan yang digelar Bazis DKI ini, selain Ahok banyak pejabat
Pemprov DKI ikut menyumbangkan zakat lewat Bazis. Ada Wakil Gubernur DKI
Djarot Saiful Hidayat yang menyalurkan zakat sebesar Rp 30 juta.
Dari nama yang diumumkan, ada juga penyaluran zakat dari Sekretaris Daerah Saefullah senilai Rp 30 juta.
Tak
ketinggalan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI juga ikut
memberikan zakat lewat Bazis DKI. Misalnya, Dinas Sosial Rp 20 juta,
Satpol PP Rp 30 juta, dan Dinas Pelayanan Pajak Rp 50 juta.
(hat/dra/sw)
Posting Komentar