Jakarta - Sekian tahun merasakan air kiriman dari Bogor. Kini warga Kampung Pulo dan Gang Anwar telah menempati rusun elite di Jatinegara Barat.

"Kalau dipikir mending hijarah, ibaratnya dulu kita hiduo di daerah kumuh sekarang udang nggak," ujar Erna (36) warga Kp Pulo RT 09/02 di rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Senin (15/6/2015).

Rusun Jatinegara Barat sendiri hanya bisa menampung 502 hunian. Tak sedikit warga sekitar Kali Ciliwung masih bertahan di tempat tinggal mereka.

"Ini yang mau pindah aja, sebagian ada yang masih bertahan. Satu sisi kita sendiri tidak bisa memukul rata pemikiran orang jadi sama. Ya itu semuakan tergantung tingkat pendidikan dan rata-rata mereka lulusan SD paling banter kerjanya dagang atau nggak nguli di pasar," papar ibu beranak dua yang tinggal di lantai 11.

Sementara Rina warga Gang Anwar Rt 12/01 mengaku kepindahan ke rusun lantaran takut jika sewaktu-waktu rumahnya akan digusur. ia sendiri menempati kamar di lantai 3. "Kalau dibanding dengan rumah tentu kita lebih nyaman tinggal di rumah, tapi kalau kita bertahan takutnya digusur malah nggak dapat tempat tinggal," papar Rina.

Meski begitu ia tak perlu lagi khawatir kebanjiran. Pasalnya tempat tinggalnya yang baru sudah jauh lebih tinggi dari permukaan kali Ciliwung.

"Sekarang kita harus belajar adaptasi lagi mulai sosialisasi di lingkungan baru. karena proses mendapat hunian diacak. bisa saja beda RT atau RW," paparnya. (Detik.com)

Posting Komentar

 
Top