Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyambut baik pemberian subsidi bunga untuk kredit usaha rakyat (KUR). Subsidi bunga ini disebut-sebut menguntungkan nelayan.

"Ada subsidi bunga penjaminan (sehingga bunga turun) menjadi 12 persen untuk nelayan. Dulu, kan, nelayan dikenakan bunga KUR sebesar 22 persen," kata Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan, Syarif Widjaja, kepada VIVA.co.id di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat 26 Juni 2015.

Menurut dia, dengan adanya subsidi bunga tersebut, nelayan mendapatkan kesempatan untuk mengakses permodalan dengan bunga yang lebih rendah dan lebih mudah.

"Dari sudut pandang kami, ini menarik. Mereka (nelayan) punya peluang usaha karena mendapatkan ikannya banyak. Ikan berlimpah ini karena ada anti illegal fishing. Selain itu, bank juga sudah mulai percaya dengan petani. Ini bagaikan gayung bersambut," kata dia.

Syarif menambahkan, subsidi bunga dianggarkan dari APBNP 2015 dan disalurkan lewat bank-bank pemerintah, yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah menganggarkan dana cadangan dalam APBNP 2015 untuk menaikkan subsidi bunga KUR. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan bahwa subsidi untuk KUR dinaikkan dari Rp400 miliar menjadi Rp1 triliun.

Diharapkan ada tambahan subsidi sebesar Rp600 miliar bisa menurunkan suku bunga KUR dari 22 persen menjadi 12 persen. Nantinya, pemerintah akan menunjuk bank yang akan menyalurkan KUR dengan bunga yang disubsidi pemerintah.

"Pada tahun 2016, kami juga akan memperkuat KUR. Selain penjaminan, kami akan memperkuat dengan subsidi bunga dan diharapkan ini akan menumbuhkan UKM sehingga mengurangi pengangguran," kata Bambang di Jakarta, Rabu 25 Juni 2015. 

(Viva.co.id)

Posting Komentar

 
Top