Pertunjukan Sanggar Manik Winangun Banjar Selat Beringkit Desa Mengwitani Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung di Pesta Kesenian Bali di Kalanagan Ayodya Art Center Denpasar, Rabu (24/06/2015).(Tribun Bali/ I Nyoman Mahayasa) 

DENPASAR – Sanggar Manik Winangun, Banjar Selat Beringkit, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung mendapat kesempatan tampil untuk memeriahkan PKB XXXVII di kalangan Ayodya, Art Centre Denpasar, pukul 17.00 Wita, Rabu (24/6/2015).
Pada kesempatan tersebut Sanggar ini mementaskan lakon yang berjudul Manik Winangun.


Kisah ini menceritakan seorang dayang yang bernama Maya Sari dan Sari Gading di kerajaan Sungsang Waringin.

Dayang tersebut ingin menguasai kerajaan tersebut maka bergurulah dia menuntut Ilmu di Watu Jonggrang yang gurunya bernama Nyi Walang Wangi.
Setelah itu kembalilah dia kekerajaan, singkat cerita Jaya Negara sebagai seorang raja mengetahui niat buruk 

dayang tersebut hingga terjadi pertempuran yang sengit.




Dayang berubah menjadi rangda yang melawan Jaya Negara
Pada akhir pementasan ketika Sang Randa marah dan ingin menguasai kerajaan, sejumlah pemuda melakukan adegan menusuk rangda tersebut dengan bilah bambu yang runcing dan keris.

Musik mengeras tanda adegan semakin memanas, Rangda di tusuk dari segala arah.

Bahkan yang memerankan topeng rangda melepas topengnya dan menantang mereka untuk menusuk nya lagi, lagi dan lagi.

Seiring nada meninggi, maka semakin ganas mereka beraksi. Bahkan ada yang saling menusuk satu sama lain.

Dengan kibasan sang pemeran rangda mereka lemah, namun kuat kembali dan menantang untuk diurek (tusuk).

Para penonton terlihat tegang, ada yang serius memandang ke panggung, ada yang sibuk memencet tombol shutter mereka untuk mengabadikan gambar.

Bahkan ada pula yang berteriak ketakutan, lalu menutup matanya karena tidak kuat melihat apa yang dilihatnya. 
(Tribunnews-bali.com)


Posting Komentar

 
Top