BENGKULU - Sejak dua pekan terakhir, ratusan kepala keluarga (KK) di Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengalami kekeringan air sumur.
Krisis air bersih yang melanda ratusan KK tersebut dialami oleh lima
desa yakni Desa Medan Jaya, Desa Pasar Ipuh, Desa Pasar Baru, Desa
Tanjung Harapan, dan Desa Pulai Payung.
Akibatnya, ratusan warga terpaksa melakukan aktivitas mandi, cuci, kakus (MCK) di Sungai Batang Muwar yang ada di Desa Medan Jaya, Kecamatan Ipuh.
"Ada dari warga lima desa yang ambil air di Sungai Batang Muwar. Pengambilan air sungai itu untuk dikonsumsi. Ada juga untuk mengisi bak mandi yang air sumurnya sudah kering," kata tokoh pemuda Desa Medan Jaya bernama Aprizal, Jumat (26/6/2015).
Ia mengungkapkan, air sumur rumahnya yang memiliki kedalaman sekira 7 meter mengalami kekeringan. Hujan di Kecamatan Ipuh, lanjut Aprizal, tidak turun sejak beberapa hari terakhir.
"Sudah dua minggu kami mandi dan cuci pakaian di sungai. Walaupun airnya keruh dan kotor, air tetap diambil warga untuk dibawa ke rumah," terangnya.
Sementara itu, Kades Medan Jaya Aguswandi mengatakan, setiap musim kemarau, warga dari lima desa di Kecamatan Ipuh selalu menggunakan aliran Sungai Batang Muwar untuk MCK. Sebab, kata Aguswandi, aliran air dari PDAM sama sekali tidak mengalir lagi ke permukiman warga.
"Air PDAM sudah lama tidak mengalir, makanya warga memilih mandi ke Sungai Batang Muwar," pungkasnya. (Okezone.com)
Akibatnya, ratusan warga terpaksa melakukan aktivitas mandi, cuci, kakus (MCK) di Sungai Batang Muwar yang ada di Desa Medan Jaya, Kecamatan Ipuh.
"Ada dari warga lima desa yang ambil air di Sungai Batang Muwar. Pengambilan air sungai itu untuk dikonsumsi. Ada juga untuk mengisi bak mandi yang air sumurnya sudah kering," kata tokoh pemuda Desa Medan Jaya bernama Aprizal, Jumat (26/6/2015).
Ia mengungkapkan, air sumur rumahnya yang memiliki kedalaman sekira 7 meter mengalami kekeringan. Hujan di Kecamatan Ipuh, lanjut Aprizal, tidak turun sejak beberapa hari terakhir.
"Sudah dua minggu kami mandi dan cuci pakaian di sungai. Walaupun airnya keruh dan kotor, air tetap diambil warga untuk dibawa ke rumah," terangnya.
Sementara itu, Kades Medan Jaya Aguswandi mengatakan, setiap musim kemarau, warga dari lima desa di Kecamatan Ipuh selalu menggunakan aliran Sungai Batang Muwar untuk MCK. Sebab, kata Aguswandi, aliran air dari PDAM sama sekali tidak mengalir lagi ke permukiman warga.
"Air PDAM sudah lama tidak mengalir, makanya warga memilih mandi ke Sungai Batang Muwar," pungkasnya. (Okezone.com)
Posting Komentar