Aktivis, politikus, dan polisi menggelar gerakan seribu lilin,
tabur bunga, doa, dan orasi untuk Angeline, di Jakarta, Kamis malam
(11/6). CNN Indonesia/Aghnia Adzkia
Jakarta, CNN Indonesia
--
Rangkaian doa terucap dari anggota Komisi VIII DPR
RI Maman Imanulhaq untuk bocah delapan tahun yang terbunuh tragis,
Angeline, di Bundaran HI, Jakarta, Kamis petang (11/6). Seluruh aktivis
yang turut dalam acara, mendadak hening dan haru biru.
"Ya
Allah, masukkan Angeline di surga-Mu agar dia bisa berlari-lari di surga
dengan boneka kesayangannya. Air mata kami tak henti bercucuran ketika
membayangkan anak cantik dikubur dalam keadaan memeluk boneka, dibunuh
biadab oleh orang yang tak punya nurani," tutur Maman.
Sembari menuturkan keprihatinannya kepada Angeline, Maman tak kuasa
menahan tangis. "Jika masih bisa membangunkan Angeline, kami ingin
menyanyi bersamamu. Kami ingin menjauhkanmu dari tangan-tangan yang
melakukan kekerasan. Untuk Angeline kami berdoa jangan sampai kejadian
ini terjadi lagi," ucapnya.
Usai Maman melantunkan doa, aktivis perlindungan anak Monika membacakan puisi karya Kahlil Gibran tentang anak.
"Anak-anakmu
bukanlah anak-anakmu. Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan
dirinya sendiri. Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu.
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu," ujar Monika
mencuplik puisi.
Diketahui, Angeline yang diadopsi Margriet
Megawe ditemukan tewas terbunuh dan telah terkubur di halaman belakang
rumah Margiet di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Denpasar, Bali.
Hasil autopsi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, menyatakan
Angeline tewas karena benturan di kepala.
Angeline dibunuh oleh mantan pembantu keluarga angkatnya, Agustinus Tai
Mandamai. Keluarga Angeline menyatakan bocah itu hilang pada hari ia
terbunuh, 16 Mei.
Sementara
itu, pihak kepolisian juga tengah membidik Margriet sebagai tersangka.
Kamis (11/6), Margriet kembali diperiksa pihak aparat.
Kesaksian
wali kelas dan kepala sekolah Angeline, beberapa bulan sebelum
kematiannya, mengindikasikan dugaan diabaikannya hak anak atas Angeline
oleh Margriet.
Beberapa guru kerap menemukan Angeline mengenakan
seragam sekolah dengan bau tidak enak yang menyengat dari tubuhnya. Ada
pula aduan dari Angeline tentang kondisinya yang mengalami sakit kepala
karena lapar.
(Cnnindonesia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar