VIVAnews - Sekitar seribu wakil rakyat dari Partai Golongan Karya (Golkar) berkumpul di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Sabtu 5 Juni 2010, sore. Agenda pertemuan itu adalah menjaring aspirasi para kader.
Dalam acara itu Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, memaparkan kekuatan Sekretariat Gabungan Koalisi Partai Politik. Pemilu tahun 2009, katanya, tidak menghasilkan kekuatan politik mayoritas di parlemen. Peta politik di parlemen justru terfragmentasi seperti tahun 1950-an.
Pemenang Pemilu 2009, yakni Partai Demokrat, kata Aburizal, hanya berhasil meraup sekitar 21 persen. "Kekuatan harus kita gabungkan sedemikian rupa menjadi functioning majority," kata Aburizal.
Menurut dia, kekuatan riil dan menjadi mayoritas-lah yang dapat mengatur dinamika politik. "Bukan untuk mencampuri internal eksekutif. melainkan memobilisasi kekuatan bersama bagi kekuatan strategis," ujarnya.
Aburizal menjelaskan jika konsepsi sekretariat gabungan diterapkan dengan ketat, maka secara de facto sudah terjadi penyederhanaan hubungan-hubungan politik di parlemen.
"Sekarang ini, kami memang masih harus menunggu bagaimana pola baru ini akan terjadi dan dijalankan di saat-saat mendatang," ujarnya.
Aburizal menawarkan konsep penyederhanaan partai dengan meningkatkan parliamentary threshold menjadi 5 atau 6 persen. Tapi, dia meminta hal tersebut dibicarakan lebih dalam sebelum direalisasikan.
• VIVAnews
Posting Komentar