VIVAnews - Pemilukada tiga kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara serentak digelar hari ini, Minggu 23 Mei 2010. Tiga Kabupaten di DIY yang menggelar Pemilukada secara serentak adalah Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kabupaten Sleman.
Data yang ada di tiga Komisi Pemilihan Umum di setiap kabupaten menunjukkan jumlah pemilih sesuai dengan DPT yang telah ditetapkan mencapai 2.033.546 pemilih.
Terdiri dari pemilih yang ada di wilayah Kabupaten Bantul mencapai 709.282 pemilih, Kabupaten Sleman mencapai 759.062 pemilih, dan Kabupaten Gunungkidul mencapai 582.502 pemilih.
Sedangkan calon kepala daerah yang akan bersaing untuk memenangkan pemilukada di tiga kabupaten mencapai tiga pasangan cabup-cawabup untuk kabupaten Bantul, tujuh pasangan cabup-cawabup untuk kabupaten Sleman, dan tiga pasangan cabup-cawabup untuk Kabupaten Gunungkidul.
Ketua KPU Kabupaten Bantul Budi Wiryawan menyatakan jumlah kotak surat suara yang teleh disitribusikan kepada 1678 TPS yang ada dan ditambah dengan kotak surat suara untuk tiga TPS khusus yaitu TPS di RSUD Penembahan Senopati Bantul, TPS di RS Muhammadiyah Bantul dan TPS di Rutan Pajangan Bantul.
""Kita juga menyediakan 253 kotak suara yang dilengkapi template bagi pemilih yang mengalami buta," katanya, Minggu, 23 Mei 2010
Budi menuturkan, untuk mengetahui secara cepat hasil pencoblosan, KPU Bantul juga akan melakukan penghitungan secara cepat melalui metode quick count atau hitung cepat. "Metode hitung cepat ini akan melalui formulir C1 IT kepada PPS setelah penghitungan terakhir," tuturnya.
Sementara itu, dari pantuan dilapangan, mulai pukul 07.00 WIb pagi, masyarakat yang masuk dalam DPT pemilukada mulai mendatangi TPS-TPS di dusunnya masing-masing untuk menggunakan hak pilihnya.
Cabup Kabupaten Bantul, DIY, Sri Suryawidati atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ida Idham Sawami bersama dengan suami yang juga Bupati Bantul, HM. Idham Samawi juga menggunakan hak pilihnya di TPS 15, Dusun Nogosari, Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, didampingi anak dan cucu.
Usai menggunakan hak pilihnya, Cabup perempuan satu-satunya di Bantul yang berpasangan dengan Cawabup Sumarno menyatakan siap untuk menang dan siap untuk menerima kekalahan dalam pemilukada ini.
"Yang penting yang menang jangan sombong, namun jika kalah tidak membuat tindakan anarkis. Harus berani menerima kekalahan dan kemenangan dengan legowo. Jangan sampai Bantul seperti Mojokerto ke II," kata dia usai melakukan pencoblosan.
Sedangkan Cawabup Sumarno PRS yang mengunakan hak pilihnya di TPS 05, Dusun Sribit, Desa Mulyodadi, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. Cawabup yang saat ini juga masih menjadi Cabup Bantul aktif ini usai pencoblosan menyatakan hal yang sama dengan Sri Suryawidati yang berharap siapa yang menang dan kalah harus secara legowo menerimanya, baik menang ataupun kalah.
"Kita siap untuk menang namun juga siap kalah. Jadi semua harus legowo menerima, jangan sampai ada huru-hara yang meresahkan masyarakat akibat pemilukada lima tahunan di Bantul ini," ujarnya.
Sri Suryawidati maupun Sumarno, ketika ditanya tentang program 100 hari jika nantinya menang dalam pemilukada kebijakan utama yang harus segera diselesaikan adalah masalah kemiskinan, pengangguran, peningkatan SDM masyarakat Bantul melalui pendidikan dan yang tidak kalah pentingnya adalah program-program stategis yang telah dirintis bupati sebelumnya.
"100 hari pertama kerja adalah penangulangan kemiskinan, pendidikan, dan melanjutkan program-program strategis yang telah dirintis oleh Bupati Bantul sebelumnya," tutur mereka. (wm)
Laporan: KDW | Yogyakarta
• VIVAnews
Posting Komentar