Kawan korban, Ahmad Alhapsi (27) menceritakan, sebenarnya Ahmad Tajudin tak ikhlas diberi tugas menggusur lahan makam keramat itu.
"Sebelum kejadian korban SMS meminta maaf kepada teman-temannya bahwa dia akan menggusur bangunan keramat di Tanjung Priok."
"Dalam hati sebenarnya dia tidak mau tapi demi profesional kerja akhirnya dilakukan," kata Ahmad Alhapsi, Kamis 15 April 2010 dini hari.
Apalagi, tambah dia, korban punya ikatan dengan makam Mbah Priok. "Dia sering berziarah dan berkunjung ke makam itu,' kata Ahmad Alhapsi.
Ahmad Tajudin sempat berkuliah di STIE Kasih Bangsa sampai semester 9, lalu pindah ke kampus Bakti Pembangunan.
Korban rencananya akan dimakamkan di pemakaman dekat masjid As Syuro, Kebon Jeruk pukul 12.00 siang Kamis 15 April 2010.
Korban hobi main bola. Dia juga sering mengikuti pengajian, juga aktif di majelis talkim dan beribadah malam.
Kepastian tewasnya Ahmad Tajudin disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto saat berkunjung ke RS Koja, pukul 23.00 WIB, Rabu 14 April 2010. Saat itu, baru satu aparat yang dipastikan tewas.
"Sementara yang kita terima baru satu yang meninggal, Ahmad Tadjudin. Sudah dibawa ke RSCM," kata Prijanto yang datang bersama Menko Polhukam Djoko Suyanto, dan Mendagri Gamawan Fauzi.
- VIVAnews
Posting Komentar