SURABAYA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD bercerita dalam sambutannya tentang pejabat korup, di depan 300 pengurus Korpri Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang tampak tegang.
"Saya punya teman seorang hakim, dia terkenal korup, tapi pinter sekali menyembunyikannya," ujar Mahfud, di acara bertema "Sosialisasi MK dan pengembangan budaya sadar konstitusi bagi anggota Korpri", di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Senin malam.
Mahfud melanjutkan, Hakim tersebut bercerita kepada dirinya, meski melakukan jual beli perkara, menyimpan uang hasil korupsinya di rekening seorang temannya. Sehingga beberapa kali diperiksa, si hakim tidak terbukti memiliki harta berlebihan.
Mahfud mengatakan, hanya saja, tiba-tiba hakim ini sakit lumpuh sehingga tidak bisa lagi bekerja. "Sakitnya aneh, untuk bergerak dari bangun tidur saja dia membutuhkan suntikan obat dari Singapura senilai Rp 30 juta. Malamnya, jika ingin tidur dia juga harus disuntik lagi Rp 30 juta," paparnya.
Mahfud, Ketua MK ini melanjutkan ceritanya, karena sangat merepotkan keluarganya, hakim ini lantas dibiarkan begitu saja oleh keluarga hingga akhirnya meninggal dunia. "Ya begitulah korupsi, hasil korupsi pasti membuat hidup tidak tenang," lanjutnya.
Di hadapan 300 pengurus Korpri Pemprov Jatim, dirinya menjelaskan, bagaimana tidak nyamannya hidup para koruptor. "Orang itu kalau korupsi, ada polisi lewat saja dia sudah tidak nyaman. Bahkan ada mobil pemadam kebakaran dikira polisi," jelas Mahfud.
Dalam suasana yang tegang, Mahfud lantas mengakhiri cerita tersebut, dengan guyonan Madura. "Pernah ada sidang di MK, yang jadi saksi orang Madura. Dia bilang tidak bisa ngomong bahasa Indonesia, tapi setelah ada seorang penerjemah, eh, dia malah bilang terjemahannya keliru. Jadi saya ngomong bahasa Indonesia saja," imbuhnya(okezone)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar