Dunia memasuki siklus iklim dingin untuk 30 tahun mendatang. Musim panas akan lebih dingin dan musim dingin akan semakin dingin.
“Kebekuan besar di Inggris adalah awal tren dunia menuju cuaca yang lebih dingin daripada teori pemanasan global yang banyak dibicarakan. Dunia telah memasuki iklim dingin yang akan bertahan hingga 20 sampai 30 tahun ke depan,” ujar para ahli.
Musim panas dan musim dingin akan semakin dingin dalam beberapa tahun terakhir dan perubahan tersebut berarti akan terhenti sementara atau bahkan selamanya. Prediksi tersebut berdasarkan analisis siklus alami temperature air di lautan Pasifik dan Atlantik.
Beberapa ahli percaya bahwa siklus laut dapat menjelaskan semua perubahan besar temperatur dunia di abad ke-20.
Menurut Pusat Data Es dan Salju Nasional Amerika Serikat, pemanasan global bumi sejak 1900 adalah karena siklus laut alamiah, dan bukan karena gas rumah kaca buatan manusia.
Dan saat ini siklus telah berpidah ke keadaan dingin di mana data menyebutkan sejumlah es di Artktik meningkat lebih dari seperempat keadaan normal sejak 2007.
Penelitian dilakukan oleh para ilmuwan iklim ternama, termasuk Profesor Mojib Latif. Dia adalah anggota Panel Antar Pemerintah PBB dalam perubahan iklim. Dia dan koleganya memprediksi tren penurunan suhu pada tahun 2008 dan disampaikan lagi dalam konferensi IPCC di Jenewa pada bulan September.
Profesor Mojib Latif bekerja di Institut Leibniz di Universitas Kil Jerman. Dia telah mengembangkan metode pengukuran temperatur laut dengan kedalaman 3.000 kaki, di mana siklus dingin dan hangat bermula.
Di Eropa faktor krusialnya adalah temperatur di tengah laut Atlantik Utara. Dia mengatakan siklus laut semacam itu dikenal dengan nama osilasi decade atau MDO.(INILAH.COM)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar