VIVAnews - Detasemen Khusus 88 Antiteror menggerebek rumah kos milik Haji Jatna di RT 01 RW 03, Kelurahan Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang, Banten pada Jumat 9 Oktober 2009. Dua tersangka teroris, Syaifudin Zuhri alias Saefudin Jaelani (SJ) dan M Syahrir. Mereka tinggal di kamar nomor 15 di rumah kos berkamar 20 itu.
Menurut penghuni kos yang tinggal di kamar nomor 14, Usep Muzani (19) siang itu suasana sangat mencekam.
Sebelum penggrebekan, tiba-tiba listrik di kos berlantai dua itu dipadamkan. Penghuni kos sempat mengira padamnya listrik akibat pemadaman bergilir. "Saat itu pukul 11.50 WIB. Teman saya sudah keluar duluan, saya masih didalam kamar," kata Usep, ditemui di lokasi kejadian, Sabtu 10 Oktober 2009.
Tiba, tiba terdengar derap sepatu. "Saya syok, saya langsung blank. Saya kira penggerebekan narkoba," kata dia.
Lalu terdengar suara tembakan dalam jarak 1,5 meter dari kamarnya. "Saya diam saja dikamar, nggak bisa ngapa-ngapain, saya panik," tambah dia.
Dari luar kamar, terdengar teriakan menyebut kata "bom". Lalu terdengar suara tembakan beruntun yang disambut suara bom sebanyak tiga kali. "Bom meledak dinding kos langsung bergetar." kata dia,
"Waktu itulah, pintu kamar saya terbuka sedikit dan melihat orang berpakaian lengkap dengan senjata laras panjang. Langsung saya mengira itu Densus 88," tambah Usep.
Anggota Densus lalu menggrebak pintu kamar Usep. Usep langsung mengangkat tangan dan berteriak,"saya mahasiswa."
"Saya langsung digiring tim Densus 88,sekitar jarak 200 meter dari lokasi ini, setelah itu saya gak bisa melihat apa-apa lagi," tambah dia.
Usep mengaku akan secepatnya pindah kos. "Saya trauma, kejadiannya seperti perang," kata dia.
Dua orang tewas dalam penggerebekan. Belum ada kepastian apakah dua orang yang tewas di Ciputat adalah SJ dan Syahrir. Polisi baru akan mengumumkan identitas keduanya Senin 12 Oktober 2009. Dalam penggerebekan di lokasi terpisah kemarin, polisi juga menangkap pria berinisial FR.
• VIVAnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar